Semarang, UP Radio – Sempitnya lahan pertanian di Kota Semarang yang hanya 2 persen dari total luas Kota Semarang, tidak menghalangi Dinas Pertanian Kota Semarang untuk tetap berupaya keras memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkot Semarang.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Ir. WP Rusdiana mengungkapkan, dinas yang dipimpinnya dalam setahun ini dituntut untuk bisa menyetorkan PAD sebanyak Rp 150 juta.
“Ada (target pertahun). Kita juga PAD ini. Jadi, setiap UPTD Agro kita ada PAD-nya. Kita global seluruhnya sekitar Rp 150 juta,” tegas Rusdiana.
Apalagi, dengan predikat Kota Semarang sebagai Kota Metropolitan, sehingga menjadikan Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Rosdiyana tidak kehilangan mengembangkan berbagai karya di bidang pertanian di Kota Semarang. Seperti mengembangkan bidang Agro Wisata dan Agro Bisnis.
“Saya selalu mentargetkan kepada koordintor UPTD-nya untuk mentargetkan PAD disini dengan mengembangkan agro wisata dan agro bisnis kita,”ungkapnya.
Untuk agro bisnis, Rusdiana membeberkan jika yang menjadi produk andalan hasil pertanian dari Dinas Pertanian berupa buah Durian, buah Kelengkeng dan Jambu Kristal.
“Termasuk buah-buahan yang dipetik itu. Kita sudah hitung, sehingga mereka dipacu untuk menghasilkan lebih banyak-lebih banyak lagi. Kalau disini (potensi buah) Kelengkeng, Jambu Kristal, Durian. Yang tiga itu yang unggulan dan utama,” terang wanita yang akrab disapa Dina ini.
Selain itu, Dina mengungkapkan, untuk sayuran sendiri menjadi unggulan diurutan kedua setelah buah-buahan.
“Lainya, sayuran itu juga lumayan, pemasukannya bisa mencapai Rp 10 juta per tahunnya. Lumayan lah. Tapi kadang-kadang untuk pelatihan dan dibawa pulang dikonsumsi sendiri,” ungkapnya.
Dina menambahkan, selain agro bisnis untuk agro wisata pihaknya telah mengembangkan beberapa desa wisata di Desa Kandri, Kecamatan Gununggpati dan Agro Purwosari, Kecamatan Mijen, akan ada dua agro wisata lagi di dua titik di Kota Semarang yaitu Agro Wisata Wates dan Agro Wisata Pelalangan. (ksm)