Semarang, UP Radio – Sebanyak 10 bus bantuan Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2018 diterima dan siap dioperasikan BRT Trans Semarang.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Layanan Umum (BLU)UPTD Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan di kantor Dinas Perhubungan Kota Semarang jalan Tambak Aji no.5.
Ade mengungkapkan bahwa 10 armada tersebut rencana digunakan untuk optimalisasi layanan BRT Trans Semarang. Sejumlah 6 armada akan digunakan untuk Pelayanan Koridor Bandara. 4 armada lagi akan digunakan untuk penambahan armada di koridor 5 rute Meteseh – Bandara.
“Sedangkan armada bandara yang lama akan kami drop ke koridor 5, 6 dan 7 sebagai armada cadangan, untuk memperkuat layanan yang sudah ada, salah satunya untuk menjaga headway antar armada jika ada gangguan kerusakan armada ketika operasional. Contohnya jika ban bocor dijalan dan armada harus berhenti operasional untuk sementara digantikan oleh armada cadangan tersebut,” pungkasnya.
Optimalisasi armada pada koridor 5, 6, 7 dan Bandara ini, diharapkan semakin membuat pengguna jasa Trans Semarang nyaman saat menggunakan transportasi massal. Pada kondisi waktu tertentu seperti jam berangkat atau pulang kerja dan sekolah seringkali terjadi kepadatan lalu lintas yang tidak bisa diprediksi, berimbas pada waktu tunggu armada.
Sepuluh armada baru ini nantinya akan dilengkapi dengan LED, GPS, Rig armada (alat komunikasi pengemudi dengan operator control room).
“Saat ini 10 armada tersebut masih menyelesaikan administrasi kelengkapan surat. Target kami di tanggal 22 februari nanti kelengkapan surat surat kendaraan sudah selesai dan juga pemasangan kelengkapan lain (GPS dan RIG) juga sudah selesai,” imbuhnya.
Karena 10 armada bantuan ini bermerek isuzu, lanjut Ade, oleh karenanya minggu depan, 10 armada tersebut akan dicek ulang oleh teknisi dari isuzu beserta teknisi Trans Semarang terkait setting-setting yang diperlukan agar armada ini tanggal 1 Maret siap operasional. 10 armada ini dibuat di karoseri Tentrem Kota Malang.
“Saat ini kami masih memproses kelengkapan surat-surat kelengkapan armada, awal Maret kami rencanakan 10 armada baru ini sudah berjalan,” terang Ade.
Koridor 5 rute Meteseh – Bandara menjangkau hingga ke wilayah pemukiman dan menjadi favorit pelajar di kota Semarang dalam berangkat atau pulang sekolah. Sehingga pada jam-jam padat pagi serta sore sering terlihat antrian penumpang menunggu armada. “Hal tersebut yang membuat kami memprioritaskan penambahan untuk koridor 5,” tuturnya.
Saat ini BRT Trans Semarang telah memiliki 7 koridor dan rute Bandara. Ke – 7 koridor tersebut yakni Koridor 1 Mangkang – Penggaron, Koridor 2 Ungaran – Terboyo, Koridor 3 Pelabuhan – Elizabeth, Koridor 4 Cangkiran – Stasiun Tawang, Koridor 5 Bandara Ahmad Yani – Meteseh, Koridor 6 UNDIP – UNNES, Koridor 7 Genuk – USM – Balaikota.
BRT Trans Semarang Koridor V melayani rute Bandara Ahmad Yani – Meteseh sejak 6 Juni 2018, sebelumnya Bandara yang lama diakses dengan Koridor IV (melalui Kalibanteng). Operasional Bandara – Meteseh dimulai pukul 05.30 hingga 17.50 kemudian dilanjutkan BRT Bandara dengan rute Bandara – Simpang lima mulai pukul 18.00 hingga 24.00 WIB. Dengan jarak antar armada 10-15 menit pada kondisi lalu lintas normal.
Harga tiket Trans Semarang rute Bandara tidak mengalami perubahan. Umum Rp.3500 dan pelajar Rp.1000, kecuali hari Minggu dan hari libur nasional (sesuai dengan peraturan walikota Semarang nomor 16A tahun 2017.
Sebagai alat pembayaran, selain dapat membayar dengan Go Pay, pengguna jasa dapat memanfaatkan pembayaran non tunai lain seperti: E-BRT, BRIZZI, Tapcash, Tcash, OVO, dan Go Pay.
Ade menjelaskan, target pendapatan BRT Trans Semarang tahun 2018 mencapai 91,67% atau Rp.27.890.203.672 ,- dari target Rp. 30.424.576.000,-. Di tahun 2019 target pendapatan Rp.31.945.805.000,- dengan target penumpang per hari Rp.87.523.000,-. (ksm)