Semarang, UP Radio – Penerapan kebijakan Larangan beropeasinya angkutan barang selama arus mudik dan arus balik lebaran memicu terjadinya penurunan angka pengiriman ekspedisi barang menjelang lebaran 2017.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah Tony Winarno menyatakan pengiriman barang menjelang Lebaran mengalami penurunan signifikan.”Hari biasa angka pengiriman di jawa tengah mencapai lebih dari 40.000 paket/hari, namun akhir-akhir ini mendekati Lebaran jumlah paket turun menjadi 30.000 paket/hari,” Ungkap Toni.Menurutnya penurunan Volume pengiriman mendekati Lebaran wajar terjadi karena sebagian jenis truk pengangkut barang dilarang beroperasi.
“tahun ini, larangan operasional truk angkutan ekspedisi berlaku mulai H-4 hingga H+4 Lebaran,” Tegasnya.Kebijakan tersebut telah menyebabkan masyarakat cenderung melakukan penundaan pembelian melalui `online shop` saat dekati Lebaran, dan permintaan akan kembali normal usai Lebaran.
Meski mengalami penurunan, perusahaan jasa pengiriman barang tidak mengalami kerugian mengingat pada awal dan pertengahan bulan Ramadhan terjadi peningkatan volume pengiriman yang cukup signifikan.”Rata-rata pengiriman di Jawa Tengah sebelum Ramadhan di kisaran 55.000 resi/hari, selama awal hingga pertengahan Ramadhan volume pengiriman menjadi 110.000 resi/hari,” katanya.Pengiriman tertinggi terjadi pada produk ritel dari pasar “e-commerce” yang sejak beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan sehingga memberikan dampak pada peningkatan volume pengiriman barang.”Ramadhan bukan satu-satunya faktor yang memberikan dampak pada peningkatan permintaan di pasar `e-commerce`. Pada dasarnya ini terjadi karena perubahan budaya belanja, e-commerce meledak,” Tambahnya.(shs)