Semarang, UP Radio – Tak lama lagi Kota Semarang akan menambah destinasi wisata baru, Curug Gondoriyo namanya. Istimewanya, air terjun setinggi 25 meter ini dilengkapi dengan lighting sehingga dapat disaksikan wisatawan pada malam hari.
Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Curug Gondoriyo Arifin, beberapa spot menarik dipastikannya akan mampu mengundang wisatawan untuk datang. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan berbagai fasilitas pendukung dan story telling terkait spot di sekitar curug.
“Nanti akan kami buka untuk umum pada 9 Februari. Ada dua jam kunjungan yakni pagi mulai jam 09.00-17.00 dan malam mulai 19.00-24.00,” terangnya, Selasa.
Dijelaskan, dalam memoles Curug Gondoriyo yang terletak di RW 4 Dusun Karang Joho Kelurahan Gondoriyo Kecamatan Ngaliyan ini, pihaknya tidak akan mengubah estetika ataupun merusak alam. Dan sejak setahun silam, pihaknya terus bahu membahu bersama warga dan pemerintah untuk menyiapkan curug ini sebagai destinasi wisata unggulan di Kota Semarang.
Selain keindahan curug, di sisi kiri, pengunjung juga akan menemui sebuah gua setinggi 10 meter dengan lebar 3 meter dan kedalaman 2,5 meter. Di dalamnya terdapat sebuah batu yang mirip meja besar dan patung mirip kepala primata.
“Tidak hanya itu, ada pula batu tumpang yang meski saling bertumpuk, namun batu yang atas tidak jatuh. Ada juga fosil kayu jati raksasa sepanjang 25 meter yang berbentuk seperti saluran yang dapat mengairi sawah seluas 50 ha yang kami beri nama Talang Londho,” imbuhnya.
Kabarnya di sisi kanan curug juga ada gua yang hanya dapat dilihat secara mistis. Lebih dari itu, Pokdarwis juga telah menyiapkan jembatan comblang yang dimasudkan agar pengunjung dapat lebih mesra kepada pasangan maupun calon pasangannya.
“Di ujung jembatan bambu ini sudah kami siapkan gembok cinta untuk mengunci cinta masing-masing pasangan yang melintas di Jembatan Comblang lalu bersantai di gubuk patemon. Ada juga pemandian Kali Anyes yang mata airnya tidak pernah kering meski di musim kemarau sehingga sangat membantu kebutuhan air warga sekitar,” tukasnya.
Dari sisi kuliner, pengunjung akan disuguhi nasi bleduk. Makanan berbahan dasar nasi jagung ini akan disuguhkan bersama urap sayuran serta ikan wader.
Sedangkan wedang sinom merupakan air rebusan pucuk daun asam yang diolah bersama gula jawa. Minuman ini dipercaya sangat baik untuk kesehatan terutama untuk lambung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Indriyasari mengaku sudah memberikan support terkait keberadaan Pokdarwis dan destinasi wisata baru. Pihaknya sangat mendukung hadirnya spot-spot wisata yang unik sehingga akan lebih banyak mengundang wisatawan untuk hadir.
“Kami akan bantu terkait aksesibilitas, pelatihan dan mengupayakan diberikannya SK Walikota terkait keberadaan Pokdarwis Curug Gondoriyo ini agar keberadaan mereka lebih kuat dan legal. Apalagi spot air terjun malam dihias dengan cahaya warna-warni ini cukup baru di Semarang,” tandasnya.
Untuk akses menuju ke Curug Karang Joho, pengunjung dapat mengambil rute dari Ngaliyan menuju kawasan BSB. Tepat sebelum LP Kedungpane, langsung berbelok ke kanan menuju lokasi dengan kondisi jalan yang sangat baik dan dapat dilalui kendaraan roda empat.
Pengunjung bahkan dapat langsung memarkirkan kendaraannya di lokasi parker tepat di atas curug dan tidak perlu berjalan jauh untuk melihat keberadaan air terjun ini. (ksm)