Semarang, UP Radio – Pekerja proyek Kawasan Kota Lama bakal kembali membongkar paving yang telah terpasang di sepanjang Jalan Suprapto. Pasalnya, sejumlah utility bawah tanah yang ada di jalan dinilai belum optimal.
Konsultan PT Brantas Abipraya, Sonny Cahyo Bawono menjelaskan, pembongkaran paving di Jalan Suprapto akan dilakukan pertengahan Februari secara bertahap agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Jalan ini akan jadi prioritas pengerjaan. Kami targetkan Maret sudah bisa digunakan secara fungsional,” terangnya usai sosialisasi kepada para warga Kawasan Kota Lama, Jumat.
Lebih lanjut, dijelaskan Sony, target revitalisasi kawasan Kota Lama secara keseluruhan yakni April 2019. Saat ini, sejumlah jalan masih diterapkan buka tutup dan saluran masih terpasang sementara.
Usai renovasi jalan rampung, kata Ronny, seluruh ruas jalan di Kawasan Kota Lama tidak diperbolehkan untuk parkir kendaraan. Pemerintah Kota Semarang berencana akan membuat kantong parkir dengan kapasitas 2.500 unit mobil. Kantong parkir tersebut rencananya berada di sebrang Kantor Samsat, Belakang Dream Zone Museum (DMZ), Jalan Kasuari, dan Sleko.
“Tanggal 24 Januari lalu sudah ada sosialisasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) agar tidak ada parkir di pedestrian. Semua harus masuk ke tempat parkir,” paparnya.
Staf Pengendalian dan Operasional Dishub Kota Semarang, Zamronni menuturkan, dengan diterapkannya aturan larangan parkir di ruas jalan, Dishub Kota Semarang akan menyediakan shuttle bus untuk mengantar para pengunjung ke tempat tujuan yang diinginkan di Kawasan Kota Lama.
“Setiap kantong parkir nanti ada satu shuttle bus, tetapi nanti juga melihat perkembangan. Jika pesat, kami akan tambah,” jelas Zamronni usai sosialisasi kepada para warga Kawasan Kota Lama.
Terkait mobil milik warga kawasan Kota Lama, dia meminta untuk memahami aturan yang berlaku nantinya agar kawasan Kota Lama tetap tertib.
“Kalau mobil tidak punya garasi bisa di tempatkan di kantong parkir,” tegasnya.
Sementara, warga kawasan Kota Lama, Marsianawati meminta, revitalisasi Kota Lama untuk segera dirampungkan. Pasalnya, revitalisasi yang tidak kunjung usai sangat mengganggu akses jalan menuju rumahnya. Dia mengritisi batu-batu yang akan digunakan untuk pedestrian berserakan di jalan.
“Kami susah masuk ke rumah. Banyak batu-batu dijalan yang membuat ban mobil rusak,” keluhnya. (ksm)