Suci: Silaturahmi Membawa Berkah Keluarga Besar UPGRIS

Semarang, UP Radio – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar acara Halal Bihalal di awal pertama kerja setelah menjalani libur panjang Lebaran 2025.

Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan begitu terasa di lingkungan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) saat Rektor, ketua PB PGRI Jateng dan jajaran pimpinan di UPGRIS bersama civitas akademika saling bertemu di Balairung kampus, (8/4).

Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati MHum mengungkapkan acara Halalbihalal sebagai ajang mempererat silaturahmi antar sivitas akademika pasca Idulfitri 1446 H.

Advertisement

“Halalbihalal memiliki makna lebih dari sekadar agenda tahunan. Ia menyebutkan bahwa momentum ini adalah ruang untuk mempererat rasa kasih sayang, menciptakan harmoni, dan membangun suasana kampus yang inklusif,” kata Rektor Sri Suciati.

Rektor mengungkapkan UPGRIS memberikan ruang bagi seluruh warganya untuk saling memaafkan dan memperkuat jalinan kasih. Halalbihalal bukan hanya tradisi, tetapi bagian dari budaya kampus yang kita rawat bersama.

“Dalam hadis disebutkan, silaturahmi itu memperluas rezeki dan memperpanjang umur. Ketika kita menjalin hubungan baik, maka akan terbuka banyak jalan rezeki dan kebaikan lainnya. Sebaliknya, buruknya silaturahmi bisa membuat hidup terasa sempit dan tidak nyaman,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, turut mengapresiasi terlaksananya acara ini. Menurutnya, Halalbihalal seperti ini merupakan wujud nyata penguatan persatuan di lingkungan kampus.

“Saya bangga melihat kekompakan keluarga besar UPGRIS. Ini adalah modal penting dalam membangun perguruan tinggi yang kuat dan solid,” ungkap Dr Muhdi.

Hal senada juga disampaikan Ketua YPLP PT PGRI Semarang Sakbani.

Drinya menegaskan pentingnya menjaga silaturahmi sebagai kekuatan utama dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk di lingkungan kampus.

“Silaturahmi itu bukan hanya soal bertemu dan berjabat tangan, tetapi ada nilai besar di dalamnya. Dengan silaturahmi, hati menjadi lebih lapang, rezeki bisa terbuka, dan usia bisa dipanjangkan. Inilah yang diajarkan dalam agama dan perlu kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kampus,” ujarnya. (pai)

Advertisement