Semarang, UP Radio. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi Jawa Tengah terus melakukan pantauan harga dan telah menyiapkan upaya antisipatif untuk menekan terjadinya kenaikan harga selama ramadan dan lebaran ini.
Deputy Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra selaku Sekretaris TPID menyatakan, melihat pasokan pangan yang masih aman dan tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan khususnya komoditas yang dapat memberi andil terhadap angka inflasi.
“ Harga komoditas kebutuhan pangan di pasaran masih relatif stabil bahkan komoditas Cabe, Bawang merah mengalami penurunan harga,” ungkap Rahmat.
Hal tersebut terbukti dari pantauan harga yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (12/6).
TPID bersama pemerintah akan terus berupaya untuk bisa menahan laju kenaikan harga saat mendekati hari lebaran nanti khususnya untuk komoditas hasil pertanian.
“Jika kenaikan harga tidak terlalu tinggi maka diprediksi inflasi Jateng di bulan Juni di kisaran 0,7 sampai 1% ,” katanya.
Laju inflasi tersebut dipicu oleh tarif transportasi yang memberikan andil terbesar mengingat musim arus mudik dan arus balik merupakan event tahunan yang selalu mengalami kenaikan harga. Kondisi tersebut terakumulasi dengan kenaikan Tarif Listrik.
“Kalau bulan Mei lalu inflasi Jateng 0,58% dan prediksi bulan ini tidak lebih dari 1%,” paparnya.
Inflasi Juni pun tak banyak terpengaruh dari sektor pangan, melainkan didominasi dari tarif transportasi dan listrik. (shs)