Semarang, UP Radio – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima hibah dua truk remise dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) propinsi Jawa Tengah, untuk dijadikan kendaraan pengendali inflasi (Kendil).
Serah terima truk tersebut dilakukan di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (9/1/2025).
Kepala kantor Perwakilan BI propinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra, mengatakan, dua truk yang dihibahkan itu akan langsung difungsikan untuk mengantar kebutuhan pokok di Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Menurut Rahmat dalam mendukung kerja pengendalian inflasi di Jawa Tengah, truk tersebut bisa digunakan oleh PT Jateng Agro Berdikari, untuk menunjang pembelian bahan pokok langsung dari kelompok tani.
“PT Jateng Agro Berdikari bisa menyerap bahan pokok dari BUMD di kabupatan/kota, yang melakukan gerakan pangan murah dengan membeli dari petani. Apabila bisa beli langsung, Insyaallah inflasi akan terjaga,” katanya.
Rahmat mencontohkan, inflasi akan sering terjadi pada hari-hari besar, seperti keagamaan. Dia menyarankan, supaya PT Jateng Agro Berdikari bisa membeli beras dari BUMD kabupaten/kota, yang diserap langsung dari gabungan kelompok tani.
“Diharapkan inflasi terjaga, beras bisa murah sampai ke konsumen. Bersamaan dengan itu, petani juga tetap untung,” tandas Rahmat.
Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, dua truk remise itu sebelumnya digunakan untuk distribusi uang oleh BI Jateng. Selanjutnya, truk tersebut akan difungsikan sebagai kendaraan pengangkut bahan pokok.
Sumarno menambahkan, kehadiran dua truk tersebut diharapkan dapat menjangkau lokasi yang lebih luas, dalam memaksimalkan pengendalian inflasi di Jawa Tengah. Sehingga, kehadiran Kendil akan menunjang setiap kegiatan operasi pasar.
“Supaya harga kebutuhan pokok di pasaran menjadi lebih terkendali. Minimal secara psikologi, kalau ada operasi pasar, maka akan memengaruhi harga di pasaran,” ujarnya.
Menurut sekda, dua truk tersebut melengkapi empat kendaraan pengendali inflasi lainnya, yang sudah dioperasionalkan oleh PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda).
“Kami berharap dengan lebih banyak kendaraan, maka akan lebih luas jangkauannya, sehingga inflasi di Jateng terkendali,” terangnya. (shs)