Semarang, UP Radio – Jalur penyelamat di jalan Sigar Bencah Semarang dilaporkan mengalami keretakan. Melihat hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang segera melakukan perbaikan pada proyek yang baru saja selesai dikerjakan ini.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil pelaksana proyek untuk menangani perbaikan. Ia menekankan, perbaikan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.
“Jumat lalu, kami langsung menindaklanjuti dengan mengundang pelaksana proyek untuk segera melakukan perbaikan,” jelasnya melalui sambungan telepon pada Selasa, 17 Desember 2024.
Keretakan tersebut muncul diduga akibat hujan lebat yang terjadi pada Kamis pekan lalu. Pada Sabtu, pelaksana proyek langsung mengambil tindakan untuk memperbaiki keretakan yang muncul.
Saat ditanya mengenai kondisi tanah Sigar Bencah yang rawan gerak sebagai penyebab keretakan, Suwarto menjelaskan bahwa penyelidikan terhadap kontur tanah sudah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa perencanaan jalur tersebut sudah sesuai, termasuk dari segi kecuraman dan desain. “Kami sudah melakukan pengelolaan untuk perbaikan lanjutan,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, R. Ambar Prasetyo, menambahkan bahwa pembangunan jalur penyelamat ini merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan Pemkot untuk mencegah dan mengurangi fatalitas kecelakaan di jalur tersebut. “Jalur penyelamat ini dibangun untuk mengurangi risiko kecelakaan,” ujarnya.
Jalur penyelamat ini dikerjakan oleh DPU menggunakan sistem pinjam pakai tanah milik Kodam IV Diponegoro. Pihak Dishub telah menerima laporan tentang keretakan, yang kemudian diteruskan kepada DPU untuk ditangani.
“Kami berharap perbaikan konstruksi dapat dilakukan segera dan berfungsi dengan baik dalam mencegah kecelakaan di masa depan,” lanjut Ambar.
Menurut Ambar, rambu-rambu peringatan telah dipasang oleh Dishub, tetapi perlu adanya jalur penyelamat dengan kajian yang matang untuk mengantisipasi kendaraan yang mengalami rem blong.
“Kajian kelayakan dilakukan oleh Dishub, sementara fisik dan DED dibangun oleh DPU. Semua titik pembangunan sesuai dengan kajian yang ada,” tutupnya. (ksm)