Semarang, UP Radio – Nasib nahas dialami oleh Marthia Mulia Asri, perempuan asal Jakarta yang menjadi korban penipuan oleh jasa tour yang mengatasnamakan diri IDN Tour.
Karyawan salah satu BUMN itu merugi sampai Rp 28 juta. Ia membeli tiket untuk 6 orang tujuan Jakarta-Tokyo PP di IDN Tour namun justru ditipu.
Thia sapaanya menceritakan kronologi lengkap dirinya menjadi korban dugaan penipuan pembelian tiket online tersebut.
Ia mengatakan, awalnya melihat iklan yang menawarkan tiket Jakarta-Tokyo PP menggunakan ANA Airways dengan harga Rp 4.700.000 di akun instagram @ticketbyidntour tanggal 10 Desember 2024 pukul 14.00.
Kemudian ia memeriksa akun tersebut sudah ada sejak 2013 dan hanya 1 kali mengganti username, serta memeriksa nomor admin di get contact tidak ada laporan spam.
Setelah dirasa aman, ia lantas menghubungi nomor whatsapp admin @ticketbyidntour untuk meminta detail penawaran tiket murah tersebut untuk 6 orang dan diminta untuk mengisi detail penumpang yang akan berangkat.
Dalam chat tersebut oknum menjelaskan bahwa setelah mendapat detail no paspor mereka akan membuat reservasi di maskapai ANA Airways, dan saya bisa memeriksa booking tersebut di website resmi ANA dan apabila sudah sesuai bisa langsung mengirimkan uang senilai Rp. 28.200.000 untuk 6 orang.
“Setelah mendapat capture reservasi di sekitar pukul 17.00 saya memeriksa website dan kode reservasi sudah sesuai di website, maka saya bersedia membayar, dan oknum memberikan Virtual Account BRI untuk segera saya transfer,” jelasnya.
Ia mengatakan, kemudian pada pukul 17:59 WIB dirinya mentransfer ke virtual account tersebut dengan nominal Rp. 28.200.000 dan dijanjikan tiket akan di kirimkan via email atau whatsapp dalam waktu 15 menit kedepan.
Namun setelah 15 menit berlalu, ia belum mendapat tiket yang dimaksud dan di 18:40 WIB mendapat panggilan whatsapp dari oknum yang meminta menambah dana dengan alasan deposit.
“Saat oknum berbicara disana saya curiga dengan logat dan cara penyampaian oknum yang seperti di telepon penipuan2 yang marak terjadi. dan saya menolak memberikan tambahan deposit dan meminta dana di refund saja karena tiket pun belum di kirimkan,” katanya.
Dia mengatakan, setelah telepon di tutup ia lantas mencari keyword IDN tour dan menemukan artikel yang di tulis ternyata sudah banyak laporan penipuan yang sama.
Menyadari dirinya terindikasi mengalami penipuan, ia kemudian segera melapor ke call center Bank Mandiri sekitar pukul 19:00 WIB dan melapor ke Polsek Pondok Gede, namun oleh Polsek Pandok Gede laporannya ditolak karena tidak menyertakan rekening koran yang di stempel oleh bank dan di tanda tangani kepala cabang.
“Saya saat itu masih berupaya memohon mohon kepada oknum pelaku agar uang saya dikembalikan namun tidak di gubris dan keesokan harinya 11 Desember 2024 nomor saya di blokir oleh oknum tersebut,” ungkapnya.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak BRI, Virtual Account yang dikirim oknum merupakan Virtual Account dari Kudo atau GrabKios (aplikasi dana tampungan yang dikelola oleh Grab) dan di tanggal 11 Desember 2024, ia telah melaporkan kejadian tersebut ke direktorat siber Polda Metro Jaya dengan No Laporan STTLP/B/7581/X11/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA
“Di hariyang sama saya juga telah melaporkan kronologis kejadian di email partnersupport.id.kios@grabtaxi.com & ops.kios.ithd@gabtaxi.com cc: kudo.product.ops@grabtaxi.com. namun hingga saat ini belum mendapat jawaban dari pihak Grab,” jelasnya. (lin)