Semarang, UP Radio – Hingga September 2024, terdapat 45.410 penderita HIV (ODHIV) di Jawa Tengah.
Sayangnya, hanya 80% dari angka itu yang mengetahui statusnya sebagai pengidap AIDS atau mencapai 36.277, sedang sisanya masih belum tahu.
Namun hanya 20.431 ODHIV yang masih mengkonsumsi obat ARV sampai dengan September 2024.
Hingga September itu pula, sebanyak 12.956 ODHIV yang meninggal dunia dimana 44,4% ODHIV yang sedang pengobatan ARV sudah memeriksakan viral load-nya (9.071). Dan sebanyak 91,4% dari ODHIV yang dites VL tersebut, viral load-nya sudah tersupresi.
Kepala Bidang P2P Dinkes Jateng dr Irma Makiah menjelaskan pihaknya sudah berupaya optimal dalam mengatasi HIV AIDS. Salah satunya adalah mengundang pelajar SMA di Kota Semarang agar dapat memotivasi pemikiran demi penanggulangan HIV di Jateng.
“Kami mengajark siswa SMA negeri dan swasta di Kota Semarang untuk membantu penanggulangan HIV di Jateng sehingga target eliminasi HIV di tahun 2030 tercapai,” ujarnya.
Ketua KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menambahkan untuk mengurangi angka AIDS, anak muda perlu memperbanyak aktivitas sehari-hari.
“Salah satunya adalah dengan berolahraga atau berorganisasi yang punya tujuan jangka panjang membangun networking,” terangnya.
Dengan aktivitas positif seperti olahraga ataupun berorganisasi, anak muda akan dijauhkan dari pemikiran buruk seperti narkoba dan juga seks bebas.
Dua aktivitas ini, tandasnya, merupakan faktor tinggi penularan HIV AIDS yang selayaknya dijauhi anak-anak muda. “Selain berdosa, aktivitas negatif itu juga berpotensi tinggi menularkan HIV AIDS, jauhi!” tegas Arnaz.
Anak muda saat ini, perlu membangun mindset, perilaku dan karakter positif yang dilandasi sifat pantang menyerah dan berpikiran kreatif.
“Dari pengalaman selama ini sudah membuktikan, orang yang sukses adalah yang punya mental dan kepribadian kuat. Karenanya, sibukkan diri dengan olahraga ataupun berorganisasi,” tandasnya.
Arnaz yang juga Ketua Kadin Kota Semarang ini menegaskan bahwa sebagai manusia, kita perlu meninggalkan legacy baik yang dapat dikenang oleh seluruh orang dan keturunan kita kelak.
Seminar yang digelar dalam rangka Hari AIDS Sedunia tahun 2024 ini juga menghadirkan pembicara psikolog Kuriake Kharismawan, Kamis 21 November 2024.(ksm)