Lewat Bela Negara, UPGRIS Tanamkan Rasa Cinta Tanah Air dan Nasionalisme bagi Setiap Mahasiswa PPG

Semarang, UP Radio – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi emas bangsa, melalui penyelenggaraan pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan bagi 336 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pra Jabatan yang dilaksanakan di Lapangan Tembak Koramil Tembalang Semarang, Selasa (1/10/2024).

Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Sri Suciati MHum mengatakan kegiatan wawasan kebangsaan ini bertujuan untuk memupuk rasa cinta tanah air dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada para calon guru.

“Guru adalah ujung tombak pendidikan nasional. Dengan membekali calon guru dengan nilai-nilai kebangsaan, kita berharap mereka dapat menjadi inspirator bagi generasi muda dan ikut serta dalam membangun karakter bangsa yang kuat,” tegas Rektor.

Advertisement

Lebih lanjut, Rektor menjelaskan pendidikan bela negara yang diberikan UPGRIS tidak hanya berfokus pada aspek fisik, seperti latihan baris-berbaris, namun juga mencakup pemahaman yang mendalam tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, dan wawasan kebangsaan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kesadaran pada para calon guru akan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” imbuh Suci.

Ia menambahkan jika semangat bela negara dan wawasan kebangsaan harus dimiliki setiap calon guru profesional, sebab mereka yang memegang estafet dalam membentuk generasi kepemimpinan di masa depan.

“Guru sebagai ujung tombak dalam membentuk pendidikan karakter anak didik, harus memiliki kemampuan atau kompetensi dalam bidang bela negara, sehingga mereka mampu menjadi contoh bagi para muridnya,” tandasnya.

Senada dengan Rektor, Direktur Pascasarjana UPGRIS Prof Harjito MHum juga menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi calon guru.

“Guru yang baik tidak hanya memiliki kompetensi pedagogik, tetapi juga memiliki integritas dan moral yang tinggi. Pendidikan bela negara ini diharapkan dapat membentuk karakter guru yang tangguh, disiplin, dan memiliki jiwa kepemimpinan,” ujarnya.

Selama kegiatan, para peserta diberikan materi yang bervariasi, mulai dari sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, hingga keterampilan dasar bela diri.

Materi-materi tersebut disampaikan oleh para narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti dosen, prajurit TNI, dan praktisi lainnya. Selain materi teori, peserta juga dibekali dengan berbagai kegiatan praktik yang bertujuan untuk melatih kedisiplinan, kerjasama tim, dan kepemimpinan.

Diharapkan, pendidikan bela negara yang diberikan UPGRIS dapat memberikan dampak positif jangka panjang, baik bagi para peserta maupun bagi dunia pendidikan secara keseluruhan.Termasuk terbentuknya guru yang berkualitas, yakni guru-guru lulusan UPGRIS diharapkan mampu menjadi role model bagi siswa dan masyarakat.(pai)

Advertisement