Cukur Gratis Anak Yatim dan Latih Pengangguran, Strategi Marketing Atfa Barbershop Sukses Hingga Buka Cabang

Semarang, UP Radio – Tanpa ada yang menemani, seorang anak belum cukup usia, sekitar 7 tahun masuk melalui pintu secara perlahan. Teriknya matahari di luar pada saat itu sekitar jam 2 siang, membuat heran mengapa anak tersebut datang sendirian tidak diantar.

Rambutnya gondrong berantakan, seperti tidak ada yang merawatnya. Sambil malu-malu sedikit canggung, anak itu berucap ingin cukur rambut.

”Membuat saya terenyuh ketika anak itu mengaku sudah tidak memiliki orang tua sehingga tidak ada yang mengantar untuk cukur rambut,” cerita Ngatman, pemilik Atfa Barbershop yang berlokasi di jalan Raya Kangkung No 1, Kecamatan Kangkung, kabupaten Kendal ketika ditemui pada Kamis (8/8) di lokasi usahanya.

Advertisement

Hal itu menjadi inspirasinya untuk memberikan jasa pangkas rambut gratis bagi anak yatim yang dilakukan setiap hari Jumat sejak 2020.

“Saya tergerak dan memikirkan berapa banyak anak yang membutuhkan jasa saya, sehingga saya ingin berbagi lebih banyak lagi,” tambahnya,

teringat momen tersebut.Kebesaran jiwa sosial Ngatman tidak berhenti sampai disitu, dirinya juga kerap memberikan pelatihan gratis bagi para pengangguran terkait keterampilan cukur rambut.

”Salah satu tantangan menjalankan usaha ini adalah ketika merekrut karyawan, di mana untuk merekrut karyawan yang andal sangat susah. Kita perlu melatih supaya karyawan tersebut memiliki skill yang baik,” ujarnya.

Dari situ, Ngatman tergerak untuk memberikan pelatihan secara gratis bagi pengangguran dan para remaja yang tidak memiliki aktivitas.

”Disitu kita melatih potong dari awal sampai kita pendampingan berwirausaha,” kata Ngatman.

Pelatihan gratis itu kemudian diperluas dan dijalankan lebih sering dengan bekerjasama Disnaker (Dinas Tenaga Kerja).”Untuk awal mulanya kita mengajukan proposal ke Disnaker sampai akhirnya diterima.

Sekarang kita bekerjasama dengan Lembaga Kursus Pelatihan IMMA (LKP IMMA) untuk membuka pelatihan potong rambut dan barbershop,” ungkap Ngatman.

Menurutnya, apa yang dilakukan tersebut tidak hanya sebagai bentuk sosial semata, tapi juga sebagai strategi marketing untuk memajukan usahanya.

”Dari cukur rambut anak yatim dan pelatihan pengangguran yang sudah saya jalankan secara gratis, banyak yang memberikan apresiasi dan saya yakin juga mendatangkan banyak pelanggan ke usaha saya,” dengan percaya diri diakui Ngatman.

Bahkan, lanjut Ngatman, usahanya yang dirintis sejak tahun 2018 kini makin berkembang dan sudah memiliki 3 cabang usaha di kabupaten Kendal.

”Yang pertama berlokasi di Desa Dempelrejo RT 3 RW 1, cabang kedua di LKP IMMA, dan cabang ketiga di jalan Raya Kangkung No.1, Karangmalang Wetan Satu, kecamatan Kangkung,” tutur Ngatman.

Belajar Dari Pertamina UMK (Usaha Mikro Kecil) Academy

Untuk semakin mengembangkan usahanya, Ngatman terus memperkaya dan memperdalam ilmu pengetahuannya, salah satunya dengan mengikuti pelatihan Pertamina UMK Academy tahun 2024.

“Awal mula saya mengetahui informasi terkait pelatihan Pertamina UMK Academy ini dari media sosial dan kemudian langsung mendaftar,” imbuhnya.

Terpilih menjadi salah satu peserta yang lolos pendaftaran, Ngatman mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat untuk usahanya.

“Mulai dari bagaimana cara promosi, bagaimana cara go digital, dan bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik. Dari pelatihan ini saya berharap semoga bisa membuka cabang baru dan bisa memperbanyak pelatihan lagi untuk peserta didik,” tandas Ngatman.

Secara terpisah, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan bahwa Pertamina UMK Academy merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dijalankan Pertamina, utamanya kepada pelaku UMK dengan tujuan meningkatkan taraf ekonomi, secara khusus bagi pelaku usaha tersebut maupun secara umum untuk perekonomian nasional.

“Pertamina UMK Academy dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing UMK lokal. Melalui program ini, kami ingin membantu pelaku UMK memperkuat usaha mereka, baik dalam meningkatkan kualitas layanan maupun memperluas pasar,” ungkap Brasto.

Ngatman dengan usaha Atfa Barbershop menjadi salah satu peserta inspiratif yang dihadirkan di Pertamina UMK Academy 2024.

“Pertamina UMK Academy bukan hanya soal ilmu bisnis, tetapi juga membangun kesadaran sosial di antara para pelaku UMK untuk memberdayakan komunitas mereka yang juga berdampak balik kepada usaha yang dijalankan secara positif,” tutup Brasto. (hil)

Advertisement