Pasca Merger dengan PT Bank Commonwealth, OCBC Terus Melaju Jauh dan Komitmen Beri Pengalaman Perbankan Bagi Nasabah

Semarang, UP Radio – PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) dalam upaya memperkuat posisi sebagai salah satu lembaga keuangan terdepan di Indonesia, per 1 September 2024 mengumumkan efektif penggabungan (merger) PT Bank Commonwealth menjadi bagian dari OCBC.

Penggabungan ini telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan persetujuan tersebut, kedua bank sudah menjadi satu di bawah entitas PT Bank OCBC NISP Tbk dan nasabah PT Bank Commonwealth secara otomatis beralih menjadi nasabah OCBC.

Hendra Kwandou, Region Head OCBC menyambut nasabah baru OCBC dan mengatakan, langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan OCBC, menggabungkan kekuatan untuk membentuk sebuah kesatuan yang lebih solid dan tangguh.

Advertisement

Hendra Kwandou, Region Head OCBC (ki) berbincang bersama Jenny Hartanto, National Network Head OCBC (ka) saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan layanan dgital Bank OCBC di Semarang (24/9/2024). (shs)

“Kami mengucapkan selamat bergabung kepada nasabah OCBC yang baru di Semarang. OCBC berkomitmen penuh untuk memastikan transisi berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman perbankan yang komprehensif untuk semua nasabah individu maupun bisnis,” jelasnya saat memberikan keterangan kepada awak media di Semarang, Selasa (24/9/2024)

Seluruh nasabah OCBC dapat memanfaatkan jaringan yang luas meliputi 207 cabang OCBC yang tersebar di 54 kota di Indonesia, serta mengakses berbagai layanan digital bank melalui OCBC Mobile untuk keperluan personal dan OCBC Business Mobile untuk keperluan bisnis.

“Penggabungan ini merupakan bukti komitmen kami untuk menjadi mitra terpercaya yang senantiasa mendukung pertumbuhan dan peningkatan kualitas hidup nasabah. Kami berupaya untuk meningkatkan pengalaman nasabah dengan menyediakan layanan yang didukung oleh jaringan OCBC yang luas tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di ASEAN, Greater China, dan wilayah lainnya. Tak hanya itu saja, kami juga senantiasa untuk mendukung masyarakat #FinanciallyFit atau sehat secara finansial, serta mendukung pelaku usaha #BeraniNaikLevel,” ungkap Jenny Hartanto, National Network Head OCBC.

Hasil OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2024 menunjukkan, skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia pada tahun 2024 masih di angka 41.25, padahal skor idealnya adalah 75. Hasil riset tersebut juga menunjukkan 80% anak muda menghabiskan uang untuk menyesuaikan dengan gaya hidup teman-temannya, naik dari 73% di tahun 2023. Ditambah lagi 35% mengaku pernah melakukan pengeluaran besar yang impulsif. Menandakan bahwa potret akan FOMO (Fear of Missing Out) yang kuat masih terjadi di kalangan generasi muda.

OCBC percaya, semua orang masih bisa menikmati gaya hidup yang kekinian namun tetap memiliki kondisi keuangan yang fit. Untuk meningkatkan kesehatan finansial nasabah individu, Bank menawarkan solusi komprehensif melalui Nyala by OCBC, yang menyediakan berbagai produk, layanan, dan inovasi. Salah satunya adalah platform Ruangmenyala.com yang menawarkan keuntungan berlimpah seperti kelas edukasi keuangan dan artikel informatif. Di sana juga pengguna dapat mengecek kesehatan finansial mereka secara gratis dan mendapatkan rekomendasi dari pakar keuangan untuk mencapai kondisi finansial yang optimal.

Bagi nasabah bisnis, OCBC menyediakan berbagai solusi finansial inovatif perbankan melalui layanan Nyala Bisnis untuk membantu para pelaku UMKM mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi,.
Solusi Nyala Bisnis tersebut sesuai dengan hasil dari OCBC Business Fitness Index (BFI) 2024, yang menunjukkan bahwa saat ini pelaku UMKM masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan, perencanaan, dan pendanaan bisnis mereka. OCBC Business Fitness Index 2024 menunjukkan, nilai rata-rata skor UMKM telah mengalami peningkatan menjadi 48 dari skor sebelumnya yang adalah 43,8, namun masih jauh dari skor ideal yaitu 75. Artinya, mayoritas UMKM Indonesia memiliki kesehatan finansial yang perlu ditingkatkan.

Riset juga mengungkapkan, UMKM yang telah terdaftar sebagai badan usaha memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai manajemen finansial dan perencanaan risiko. Namun, 80% UMKM masih belum terdaftar sebagai badan usaha, dengan hanya 3% yang terdaftar sebagai PT Perorangan. Hal ini menunjukkan pentingnya UMKM untuk meningkatkan status usahanya agar dapat memperoleh manfaat finansial yang lebih besar.

OCBC berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Indonesia dengan menyediakan solusi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial, tetapi juga mempermudah proses administratif, seperti pembukaan rekening giro bisnis badan usaha secara digital yang dapat dilakukan hanya dalam hitungan jam, menjadi inovasi terbaru dari OCBC sebagai bank pertama di Indonesia yang menghadirkan kemudahan ini.

OCBC memberikan keuntungan lebih dengan menawarkan program khusus bagi nasabah ex-CommBank Premier yang bergabung dan menjadi bagian baru dari OCBC Premier Banking (New To Premier OCBC) dimana nasabah bisa mendapatkan reward cashback hingga Rp6 juta.

Tersedia pula program tambahan dengan reward Rp100 Ribu hanya dengan melakukan aktivasi aplikasi OCBC Mobile atau transaksi dengan menggunakan Kartu OCBC Premier Global Debit pertama kali. Penawaran berlaku dari 1 September hingga 31 Desember 2024.

Menurut Hendra para nasabah premier juga mendapatkan fasilitas Premium Guest House (PGH) di OCBC Katamso, Semarang, untuk melakukan kegiatan bisnis bersama klien bisnisnya tanpa dipungut biaya. Syarat untuk menjadi nasabah premier OCBC mereka menginvestasikan dananya ke OCBC minimal Rp 1 miliar.

“Di PGH , nasabah premier juga dapat menikmati fasilitas dari OCBC. Bahkan para nasabah premiet juga dapat menikmati kopi dan teh yang disediakan OCBC,” pungkasnya. (shs)

Advertisement