Tim PDB UPGRIS Optimalisasi Kelompok Tani Hutan dengan Green Economy

Semarang, UP Radio – Tim UPGRIS gelar Program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dengan penerapan Green Economy di Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang baru-baru ini.

Kegiatan ini merupakan program pemberdayaan potensi desa oleh kampus yang didanai oleh DRTPM Kemenristek DIKTI. Program ini diawal dengan sosialisasi dan optimalisasi peran organsasi desa dan pelatihan berbasis potensi desa yaitu tanaman nanas.

Pada kegiatan ini menerjunkan tim program PDB (Pemberdayaan Desa Binaan) yang beranggotakan Dr Siti Patonah MPd (ketua) dengan anggota Hisyam Ma’mun ST MT, dan Ervina Eka Subekti SSi MPd (UPGRIS), serta Ir Eka Adi Supriyanto MP (Universitas Pekalongan).

Advertisement

Ketua Tim Program Pemberdayaan Desa Binaan UPGRIS Dr Siti Patonah menjelaskan, pelatihan yang dilakukan diantaranya yaitu pelatihan diversifikasi pengolahan buah nanas.

“Pelatihan pembuatan serat daun nanas, dan pembuatan eco-enzym. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk mengoptimalisasi kelompok tani hutan dan PKK Desa Mendelem dalam meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan komoditas unggulan nanas di Desa Mendelem,” tutur Patonah.

Kegiatan dihadiri lebih dari 25 peserta dari perwakilan kelompok tani hutan dan PKK Desa Mendelem.

“Selain menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis, limbah hasil olahan nanas yang dihasilkan berupa kulit nanas dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan yaitu eco enzym dan yang tentunya dapat menekan sampah organik yang dapat menimbulkan pencemaran jika tidak diolah dengan baik,” imbuh Patonah.

Kepala Desa Mendelem Saryo dalam sambutannya mengatakan program yang dilaksanakan kepada warga desa untuk lebih memberdayakan komoditas masyarakat.

“Tujuan PDB ini untuk memberdayakan nanas yang menjadi komoditas unggulan Desa Mendelem dengan memanfaakan menjadi olahan nanas yang dapat di pasarkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Saryo.

Program ini, lanjut Saryo, masyarakat akan dibina untuk bertanggung jawab terhadap keberlangsungan lingkungan yang terjaga sebagai dampak kegiatan ekonomi yang dilakukan.

Hal ini merupakan penerapan konsep green economy yang dibumikan dalam kehidupan di pedesaan. Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta dapat menerapkan dan meneruskan keahlian dalam membuat eco enzym, selai nanas dan serat daun nanas sehingga dapat dipasarkan.

Kegiatan ini akan terus berlanjut dan dilakukan pendampingan kepada kelompok tani hutan dan PKK Desa Mendelem dalam menerapkan pelatihan yang diberikan selama 3 tahun kedepan.

Untuk mendukung program MBKM, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang terkonversi pada mata kuliah kuliah kerja nyata (KKN) dan pendidikan linkungan hidup (PLH). (pai)

Advertisement