Semarang – Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Jawa Tengah, menyebutkan kemajuan proyek revitalisasi kawasan tersebut hingga saat ini sudah mencapai 50 persen.
“Kemarin ‘kan sempat 38 persen, sekarang sudah meningkat 50 persenan. Ya, memang mundur dari target,” kata Ketua BPK2L Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang.
Diakui Ita, sapaan akrab Hevearita, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghendaki perubahan rancangan dalam revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang.
Bahkan, kata dia, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat mengunjungi langsung kawasan Kota Lama untuk melihat perubahan rancangan dalam proyek revitalisasi itu.
“Bulan-bulan kemarin itu kan masih ada keterrsendatan progres Kota Lama terkait perubahan desain-desain,” kata Ita yang juga Wakil Wali Kota Semarang tersebut.
Sekarang ini, kata dia, pengerjaan lebih banyak pada pembuatan “ducting” (saluran bawah tanah) untuk jaringan kabel yang sebelumnya juga sempat menimbulkan perdebatan.
“Sempat kan ‘debatable, ini ‘ducting’ mau di tengah apa di samping? Sekarang sudah selesai keputusannya di tengah. Kemudian, ada perubahan juga dari paving ke batu andesit,” katanya.
Namun, Ita memastikan sekarang ini semuanya sudah tuntas sehingga pengerjaan tinggal dikebut untuk mengejar target penyelesaian revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang pada Mei 2019.
“Tinggal meluncur sekarang ini. Paling lama itu nanti kan ‘finishing’, seperti ‘street furniture’. Kementerian PUPR menghendaki Mei tahun depan sudah selesai semuanya,” katanya.
Proyek revitalisasi kawasan yang dipenuhi dengan bangunan kuno peninggalan sejarah yang ditangani oleh Kementerian PUPR itu semula direncanakan rampung akhir 2018.
Sembari menunggu penyelesaian pengerjaan fisik, kata dia, BPK2L Semarang akan menyiapkan “dossier” (dokumen) untuk penetapan status warisan dunia dari Badan PBB untuk Sains, Pendidikan, dan Kebudayaan (UNESCO).
“‘Dossier’ saat ini masih dalam tahap penyusunan. Kemarin disupervisi oleh Prof Yohannes, ahli `heritage` karena akhir bulan ini mau sidang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya.
Yang jelas, Ita memastikan pengerjaan fisik revitalisasi Kota Lama bisa diselesaikan pada Mei 2019, sementara penyusunan “dossier” ditargetkan sebelum September mendatang rampung. (ksm)