Semarang, UP Radio – Keberadaan sapi-sapi pemakan sampah yang banyak ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang serta di sejumlah kawasan kumuh menjadi perhatian serius Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Menurut Walikota daging sapi pemakan sampah tak layak dikonsumsi, karena efeknya sangat berbahaya bagi kesehatan.
“Hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Jawa Tengah menunjukan dalam daging pemakan sampah terdapat timbal senyawa sampah dan cairan licin atau air yang dikeluarkan dari endapan sisa sampah,” tegas Walikota
Diakui hingga kini masih banyak peternak yang sengaja melepasliarkan sapi-sapi itu di lokasi TPA Jatibarang dan memakan sampah di lokasi tersebut.
“Sebenarnya kami menggencarkan sosialisasi kepada para peternak di kawasan Jatibarang agar tidak membiarkan sapinya berkeliaran di TPA dan mengkonsumsi sampah,” katanya.
Dia menyayangkan ulah pemilik sapi di Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan dan sekitarnya masih nekat melepasliarkan hewan ternaknya di area TPA Jatibarang.
Tak jarang, pihak Pemerintah Kota Semarang mendapati banyak sapi-sapi yang berkeliaran memakan sampah di sekitar TPA Jatibarang
Walikota Hendi menyatakan dirinya telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat sekitar untuk tidak lagi memelihara sapinya di TPA Jatibarang.
“Tapi alasannya memang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar. Untuk itu kami akan melakukan pendampingan bagi warga yang memelihara sapi di sana,” tandasnya.
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang juga meminta masyarakat setempat mewaspadai penjualan sapi pemakan sampah di TPA Jatibarang. Apalagi sapi pemakan sampah tersebut mengandung senyawa sampah dan tak layak dikonsumsi karena efeknya sangat berbahaya bagi kesehatan. (ksm)