Semarang, UP Radio – Jumlah penginapan berbentuk homestay di wilayah Desa Wisata Kandri, Gunungpati terus bertambah. Salah satu pemilik homestay di Desa Wisata Kandri, Gatot Mujiyanto mengatakan, masyarakat sudah berlatih tentang manajemen pengelolaan homestay sejak tahun 2013.
Jumlah unit homestay pun terus bertambah seiring berkembangnya objek wisata Goa Kreo dan Waduk Jatibarang. Dua tahun lalu homestay di wilayah ini hanya sekitar 50-an. Kini jumlahnya sudah lebih dari 100.
“Kami juga belajar banyak hal agar wisatawan betah dan nyaman di Desa Wisata Kandri, misalnya dengan membuat oleh-oleh seperti membuat gethuk, tape singkong, tape dodol, belajar tari lokal,” tandasnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sendiri juga mendorong agar warga Desa Kandri meningkatkan jumlah homestay yang ada.
”Saat ini jumlah homestay di Desa Wisata Kandri ada 108 unit. Masing-masing di RW 1, 40, RW 2, 30 dan RW 3, 38 unit,” ujar Kasturi, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
Apalagi menurutnya di Desa Wisata Kandri dalam waktu dekat akan diadakan event nasional hingga internasional. Keberadaan homestay itu untuk menunjang event perdana internasionalisasi desa wisata pada akhir 2018.
“Homestay di sekitar Desa Wisata Kandri itu tidak perlu dibangun. Warga hanya menyediakan kamar-kamar yang standar. Yang penting nyaman bagi wisatawan lokal dan mancanegara,” imbuhnya.
Kabid Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Samsul Bahri Siregar mengatakan, kerja sama pengembangan desa berdampak pada seluruh sektor di Desa Wisata Kandri. Di sana akan dibangun gedung terbuka di sekitar Waduk Jatibarang. “Adapun pembangunan gedung terbuka dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” katanya. (ksm)