Retorika Komunikasi Verbal Memaksimalkan Mutu Pembelajaran di Kelas

Semarang, UP Radio – Retorika dipahami sebagai seni berbicara yang cenderung dianggap sebagai gaya meski secara khusus punya definisi dan manfaat yang begitu luas.

Sejatinya retorika mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, dan teknik pengungkapan yang tepat, serta daya pembuktian dan penilaian yang tepat. Bertolak dari hal itu, retorika akan sangat memberi manfaat jika diterapkan dalam praktik pembelajaran di kelas.

“Retorika komunikasi verbal guru memiliki dampak signifikan dalam memberikan pertanyaan bagi peningkatan mutu layanan peserta didik dengan kriteria baik,” ungkap Mukhlis dalam sidang terbuka Ujian Promosi Doktor Pendidikan di FBS UNNES, pada 20 Juni 2024.

Pernyataan tersebut ditegaskan dalam disertasi yang berjudul “Retorika Komunikasi Verbal Guru dalam Pembelajaran bagi Peningkatan Mutu Layanan pada Peserta Didik”. Dalam disertasinya, Mukhlis menekankan pentingnya kecakapan guru dalam menguasai retorika.

Menurut Mukhlis, retorika sangat diperlukan guna membangun kesadaran dan memberikan keahlian kepada guru dalam menggunakan bahasa yang dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik.

“Kemampuan retorika yang bagus akan sangat membantu memfasilitasi pemahaman yang optimal terhadap materi pembelajaran,” tegas dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dalam paparannya.

Retorika yang baik akan membuat guru mampu mengajar secara efisien dan memberikan arahan yang jelas kepada peserta didik dalam konteks yang lebih kecil dan personal.

Mukhlis berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji yang dipimpin oleh Ketua Penguji Prof Dr Tommi Yuniawan dan beranggotakan Penguji 1 Prof Dr Sarwiji Suwandi, Penguji 2 Dr Rahayu Pristiwati MPd, Penguji 3 Widhiyanto MPdvPhD, Penguji 4 Prof Dr Hari Bakti Mardikantoro MHum, Penguji 5 Prof Dr Ida Zulaechabdan Penguji 6 Prof Dr Fathur Rokhman.

Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr. Sri Suciati, M.Hum menyambut gembira raihan tersebut.

“Pak Mukhlis menjadi doktor ke-132 di UPGRIS. Dengan demikian, akan menambah kualitas pengajar sehingga mendorong universitas mencapai akreditasi unggul,” ungkap Suciati. (pai)