Disperkim Sebut Anggaran Perawatan Taman Kota di Semarang Kurang

Semarang, UP Radio – Anggaran perawatan taman di Kota Semarang belum mencukupi. Jumlah ruang terbuka hijau di ibu kota Jateng dinilai belum sebanding dengan anggaran perawatannya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Yudi Wibowo mengatakan, anggaran perawatan taman pada APBD 2024 sebesar Rp 6 miliar. Anggaran tersebut untuk perawatan sekitar 200 taman di Kota Lunpia.

Menrutunya, perawatan taman memang cukup mahal. Terlebih, saat memasuki musim kering.

Advertisement

“Anggarannya kurang. Kita siram-siram di Simpanglima saja kalau musim kering sehari bisa lima truk,” ujar Yudi, Minggu (19/5/2024).

Dari sekitar 200 taman yang ada, Yudi memastikan, tidak ada taman yang tidak terawat. Seluruhnya dilakukan perawatan. Hanya saja, diakuinya, tidak semua taman dilakukan perawatan maksimal.

Idealnya, menurut dia, anggaran perawatan taman untuk merawat semua taman milik Pemerintah Kota Semarang mencapai Rp 18 miliar. Pasalnya, cukup banyak perawatan yang dilakukan, satu diantaranya penyulaman. Penyulaman merupakan penggantian tanaman yang mati.

“Tidak bisa beli bibit tanaman sekali. Butuh waktu lama. Itu baru penyulaman,” ujarnya.

Tak hanya penyulaman, lanjut Yudi, anggaran perawatan juga digunakan untuk pengecatan area taman, pemeliharaan air mancur, pengamanan, dan penyiraman.

“Seperti di Taman Kasmaran, perlu cat bangunan-bangunan. Kami ganti tanaman. Paving juga harus dikondisikan,” sebutnya.

Yudi mengatakan, akan berkomunikasi dengan legislatif unruk menambah anggaran perawatan taman. Di sisi lain, dia juga mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan. Setidaknya, taman yang berada di lingkungan perumahan bisa dirawag agar tidak kering. Jika taman bagus, masyarakat tentu yang menikmati.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta taman-taman kota dirawat dengan baik. Apalagi, taman yang dibangun oleh pihak corporate social responsibility (CSR). Dengan perawatan yang baik, taman bisa digunakan masyarakat. Di sisi lain, pihak CSR tentu akan lebih banyak membantu pembangunan taman di Kota Semarang. (ksm)

Advertisement