Semarang, UP Radio – Tim Pengabdian masyarakat Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) ikut memfasilitasi diskusi tentang penerapan Konvensi Hak Anak untuk mewujudkan sekolah yang ramah anak yang digelar di SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bhakti Semarang baru baru ini.
Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang terdiri atas Dr Senowarsito MPd, Yuli Kurniati Werdiningsih SS MA, Dr Sri Suciati MHum dan Fitri Yulianti SPd MPd melaksanakan program pendampingan di SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bhakti Semarang (24/4).
Dalam sesi pelatihan ini, para dosen UPGRIS berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para guru SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bhakti Semarang.
Ketua Tim pengabdian masyarakat Senowarsito mengatakan diskusi bertujuan untuk memberdayakan guru-guru dalam menerapkan praktik sekolah yang ramah anak berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Konvensi Hak Anak.
Pada kesempatan tersebut dosen UPGRIS memfokuskan diskusi pada pemahaman konsep pendidikan yang bersahabat dengan anak serta pelaksanaan prinsip-prinsip Konvensi Hak Anak di lingkungan sekolah.
“Diskusi ini merupakan langkah konkret dalam mendukung upaya pembentukan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi perkembangan anak-anak,” kata Senowarsito.
Pada kesempatan tersebut, peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan hak-hak anak.
Selain itu, lanjut Seno, mereka juga mendapatkan wawasan baru mengenai teknis-teknis yang dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan khusus untuk anak-anak.
“Saya senang melihat antusiasme dan dukungan dari para guru terhadap kegiatan ini. Ini menunjukkan bahwa mereka sangat peduli terhadap perkembangan siswa dan siap untuk berkomitmen dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Saya yakin dengan kerjasama yang solid antara dosen dan guru, kita dapat mencapai tujuan kita untuk menciptakan sekolah yang ramah anak di SMK Penerbangan Semarang.” Tutur Senowarsito
Melalui diskusi Tim pengabdian masyarakat berharap guru SMK Penerbangan Semarang akan lebih siap dan mampu mengimplementasikan konsep-konsep pendidikan yang ramah anak dalam keseharian mereka.
Hal ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi pengalaman belajar siswa, tetapi juga akan membantu menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi setiap anak.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Penerbangan, Nia Yusniawati SPd mengungkapkan pentingnya penyelenggaraan pelatihan yang akan memberikan wawasan baru tentang bagaimana kita bisa lebih baik lagi dalam mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh.
“Konvensi Hak Anak memberikan landasan yang kuat untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama dalam pendidikan. Saya berharap pelatihan ini akan membantu kami sebagai guru untuk lebih efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan mereka.” ujar Nia Yusniawati.
Nia menambahkan kontribusi UPGRIS dalam memfasilitasi diskusi ini bukan hanya sebagai pengabdi kepada masyarakat, tetapi juga sebagai bagian dari upaya lebih luas dalam membangun pendidikan yang inklusif dan berpihak kepada anak-anak. (pai)