Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan penanganan lokasi terdampak bencana tanah longsor telah dilakukan dengan baik. Salah satunya di Perumahan Bukit Sendangmulyo, Jalan Kemuning Raya, Kecamatan Tembalang.
Mbak Ita, sapaan akrabnya mengatakan, perkembangan proses pembangunan lahan miring yang dibuat bertingkat-tingkat untuk pencegahan terjadinya longsor kembali, telah dilakukan dengan cepat oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.
“Perumahan Bukit Sendangmulyo ini terdampak longsor dan memutuskan akses lima rumah, ada mobil yang terjerumus juga. Namun, saya melihat perkembangan proses pembangunan terasering sudah dilakukan dengan baik,” kata Mbak Ita, saat meninjau lokasi bencana tanah longsor di Perumahan Bukit Sendangmulyo, Minggu (31/3/2024).
Dia menyebut, tugas Disperkim Kota Semarang fokus pada penanganan tanah longsor, sedangkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang lebih pada koordinasi tanggap darurat banjir bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.
“Saat ini sedang dilakukan pengerjaan dan diperkirakan empat bulan baru bisa selesai, karena saya juga melihat sangat luar biasa curamnya. Ini betul-betul harus dilakukan penanganan yang detail dan komprehensif, karena sebelahnya sudah rumah-rumah. Kalau tidak ditangani takutnya akan terjadi longsor kembali,” ujarnya.
Mbak Ita mengatakan, langkah cepat dilakukan ketika tanah longsor itu terjadi pada 13 Maret 2024 lalu, bersamaan dengan adanya bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Pantai Utara (Pantura) dan Kota Semarang. Dia berharap pengerjaan dapat dilakukan lebih cepat setelah Lebaran mendatang.
“Alhamdulillah setelah kejadian (tanah longsor-red) kemarin, cuaca mendukung untuk dilakukan pembangunan. Ada hujan, tetapi tidak signifikan karena dibantu dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adanya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC),” katanya.(ksm)