Semarang, UP Radio – Komitmen PLN untuk untuk terus meningkatkan dan menjalankan budaya K3 dalam proses ketenagalistrikan salah satunya dilakukan dengan menggelar simulasi tanggap darurat.
Simulasi tersebut meliputi penanganan demonstrasi, ancaman teror bom, penanganan bencana dan simulasi penanganan kebakaran. Kegiatan ini berkolaborasi dengan stakeholder terkait, mulai dari Kepolisian, Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran, hingga PMI Kabupaten Semarang.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, simulasi tanggap darurat tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bulan K3 Nasional yang diperingati PLN UIT JBT untuk memperkuat implementasi budaya K3 dalam proses ketenagalistrikan.
“Momentum Bulan K3 kita peringati setiap tahun untuk terus meningkatkan kepatuhan atas keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga aspek K3 ini tidak hanya sekedar menjadi prosedur, namun menjadi kultur,” kata Tejo.
Melalui UPT Semarang, kegiatan simulasi ini dimaksudkan untuk melatih dan memastikan kesiapan seluruh karyawan jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat.
Rangkaian kegiatannya dimulai dengan penanganan demonstrasi dari sejumlah massa yang menuntut pertanggungjawaban PLN saat pemadaman listrik. Petugas berlatih melakukan penanganan terhadap massa pendemo yang berusaha masuk ke kantor. Petugas satuan pengamanan diturunkan untuk menghalau massa dan memberikan penanganan secara persuasif untuk meredam emosi massa.
Nuansa tegang saat pelatihan menghadapi demonstrasi semakin memuncak saat berlatih menghadapi ancaman terror bom. Petugas diturunkan. Bersama anggota kepolisian, mereka sigap melumpuhkan pelaku terror, mengamankan jajaran menajeman dan menyisir seluruh sudut kantor untuk mengamankan seluruh massa.
“Dalam simulasi ini, suasana dibuat semirip mungkin dengan kondisi nyata untuk melatih sekaligus menguji kesiapan dan kesigapan keberanian tim tanggap darurat agar bisa menangani keadaaan darurat dengan tenang dan sistematis,” terang Manager UPT Semarang, Novrizal Erdiansyah.
Dalam kegiatan tersebut, turut disimulasikan cara melakukan penanganan pertama terhadap korban luka serta penanganan terhadap bahaya api dan kebakaran. Seluruh peserta, yakni karyawan dan karyawati, mendapat simulasi bagaimana menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) hingga penggunaan Fire Hydrant.
“Komplek PLN UPT Semarang ini merupakan Objek Vital Nasional sehingga seluruh karyawan dan satuan pengamanan wajib berkontribusi untuk menjaga lingkungan kerja tetap kondusif, salah satunya dengan memiliki skill penanganan keadaan darurat. Kecelakaan tidak terjadwal, tetapi keselamatan bisa dipersiapkan,” pungkas Novrizal. (rls)