Semarang, UP Radio – Pemkot Semarang akan memprioritaskan penanganan banjir pada program pembangunan tahun ini. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan, dalam penanganan bencana mengacu pada peristiwa-peristiwa sebelumnya. Terutama pada persoalan banjir yang terjadi pada tahun-tahun lalu.
Mbak Ita, sapaan akrabnya menyebut, penanganan banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kecamatan Tembalang menjadi salah satu fokus perhatiannya.
“Kami belajar dari tahun lalu, bencana tiba-tiba datang sehingga pada tahun lalu saya menginstruksikan dan datang sendiri ke Dinar Indah untuk penguatan-penguatan,” ujarnya, baru-baru ini.
Dia mengatakan, penanganan bencana banjir menjadi fokus perhatian Pemkot Semarang. Di Perumahan Dinar Indah misalnya, kolaborasi penanggulan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
“Alhamdulillah saat hujan pekan lalu, bronjongnya sudah kuat, kami kolaborasi dengan BBWS juga DPU Kota Semarang. Berbagi tugas, mana yang bikin bronjong dan mana yang kisdam,” ujarnya.
Tak hanya di situ saja, orang nomor satu di Kota Semarang tersebut juga menyinggung penanganan banjir akibat luapan Sungai Plumbon, Kecamatan Tugu.
Pihaknya mengungkapkan, terus meminta instansi terkait untuk melakukan pengecekan secara berkala. “Kemudian kejadian yang di Tugu, waktu itu saya juga sudah menyampaikan tolong dicek, tolong dicek,” ujarnya.
Di sana pun demikian, kolaborasi antar-instansi dilakukan secara masif untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana. Sesuai rencana, Sungai Plumbon akan dilakukan normalisasi.
“Mungkin karena tanggul Plumbon ini panjang lalu masa umurnya ini sudah lama, dan memang rencana Plumbon akan dinormalisasi pada tahun ini, sedang menunggu pembebasannya,” katanya.
Kendati begitu, sambil menunggu proses normalisasi, pihaknya akan melakukan penguatan-penguatan pada tanggul kritis. “Sambil menunggu normalisasi itu saya memang minta untuk dikuatkan, dan ternyata ada yang tidak kuat, walaupun kecil tetapi ini menjadi bencana bagi masyarakat di wilayah Tugu,” ujarnya.
Melihat potensi bencana tersebut, kini antara DPU Kota Semarang dan BBWS Pemali Juana telah membangun kisdam atau tanggul buatan di Sungai Plumbon.
“Namun, apapun ini mengenai masyarakat. Kemarin sudah dilakukan pembangunan kisdam kolaborasi BBWS dengan DPU Kota Semarang,” tuturnya.
Sementara Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Gumilang Febriyansyah mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam menangani banjir.
“Kami mengapresiasi langkah kerja Pemkot Semarang untuk penanganan banjir. Langkah kerjanya cekatan,” ujarnya, Jumat (9/2/2024).
Dia mengungkapkan, sebelum tiba musim hujan, jajaran DPRD Kota Semarang secara masif berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. Salah satu perhatian yang diberikan yaitu upaya antisipasi dan penanganan kemungkinan terburuk jika terjadi banjir.
“Memang dulu sebelum datang musim hujan, dari DPU Kota Semarang sudah sering kami ingatkan agar menyiapkan penanganan banjir, selokan hingga kali dikeruk,” ujarnya.
Begitu pula, aksi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang sigap turun ke lapangan memimpin penanganan bencana air bah tersebut.
Begitu pula persoalan tanggul di Perumahan Dinar Indah Kecamatan Tembalang, dan penanganan di Sungai Plumbon, Kecamatan Tugu.
Menurutnya, langkah-langkah cekatan yang dilakukan oleh Pemkot Semarang tersebut adalah harapan dari seluruh masyarakat.
“Langkah-langkah ini yang diharapkan dari teman-teman dewan, termasuk masyarakat Kota Semarang,” katanya.(ksm)