34 Tahun Teater Gema Berkarya Lahirkan Ribuan Karya dan Tokoh Nasional

Semarang, UP Radio – Sejumlah pementasan drama hingga peluncuran buku mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 34 Teater Gema Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).

Teatrikal pemotongan tumpeng tersebut dilakukan oleh Sekretaris Dinas (Sekdin) Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rahmat mengawali rangkaian acara yang diselenggarakan di Halaman Parkir Gedung Balairung UPGRIS, belum lama ini.

Erwan merupakan satu di antara pendiri Teater Gema sekaligus ketua pertama unit kegiatan mahasiswa bidang seni peran tersebut.

Advertisement

“Ini merupakan perayaan sederhana dari kami sebagai refleksi sekaligus penyemangat Teater Gema dalam berkarya,” kata Pembina Teater Gema UPGRIS, Ahmad Ripai.

Peluncuran buku berjudul ’34 Puisi Untuk Gema 34 Tahun’ menjadi rangkaian berikutnya. Tiga penulis buku puisi tersebut langsung hadir dan membedahnya. Mereka yaitu, Tegsa Teguh Satrio, Ramadhan Kaff, dan Setia Naka Andrian yang juga jebolan Teater Gema.

Pembacaan puisi berjudul ‘Kopi 5 K Saja’ juga menjadi perhatian penonton. Puisi tersebut dibacakan oleh Nalendra Ajib Afisaputra dari Komunitas Rumah Kita (Koruki) Demak.

“Semua penampil merupakan anggota Teater Gema. Begitu pula Nalendra adalah putra sulung dari Mas Ari Bubut yang merupakan senior Teater Gema,” ujar Pai, sapaan akrabnya.

Puncak acara makin meriah tatkala dua pertunjukan teater disuguhkan. Naskah lakon berjudul ‘Ojo Dipekso’ karya Gebah yang notabene anggota baru Teater Gema menghibur penonton.

Tak kalah menarik pementasan berjudul ‘Firasat’ karya Tegsa Teguh Satrio dengan sutradara Ahmad Sofyan Hadi juga mengguncang tawa para penonton.

“Perayaan ulang tahun kali ini sebagai silaturahmi keluarga Teater Gema dan juga harapannya menjadi sarana perekat pelaku teater di Kota Semarang,” ujar Kiwil.

Setidaknya terdapat 500 orang penonton yang berasal dari pelaku hingga penikmat teater dari kalangan mahasiswa menjadi saksi bertambahnya usia Teater Gema. (pai)

Advertisement