Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau pelaksanaan simulai pemilihan dan penghitungan suara serta penggunaan Sirekap Pemilu 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Minggu (28/1/2024).
Kegiatan dilaksanakan di Aula Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan pesta demokrasi yang kurang dari 20 hari ini bisa disiapkan dengan maksimal agar pelaksanaan berjalan lancar.
“Tanggal 14 akan ada pesta demokrasi, tapi tentu masyarkaat sudah familiar, sudah tahu, tapi ini kan mengingatkan kembali bagaimana tata cara tahapan saat pemungutan suara. Ya kita harapkan semua berjalan lancar,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjut, pihaknya juga intens berkoordinasi dengan KPU terkait apa saja kendala-kendala atau hambatan selama persiapan pencoblosan. Seperti misalnya ada Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan banjir atau permasalahan lainnya.
“Memang yang menjadi perhatian adalah musim hujan, sehingga kemarin Pemkot Semarang dan KPU sudah sosialisasi terkait tahapan. Karena awal Februari sudah mulai distribusi kertas suara, sehingga diharapkan tempat dan gudang aman dari semua gangguan keamanan, sehingga surat suara masih baik sampai 14 Februari dan sampai pemungutan suara,” paparnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar camat dan lurah juga berperan maksimal dalam membantu proses kelancaran pemungutan suara. Dirinya juga mendorong agar setiap wilayah bisa segera diidentifikasi kerawanan gangguan seperti banjir maupun masalah lainnya.
“Pada saat pemungutan suara karena cuaca seperti ini takutnya hujan dan ada genangan, tapi kemarin sudah diidentifikasi insya-Allah tidak ada gimana-gimana. Tapi kami tetap minta monitor dan Kesbangpol kami minta memastikan agar aman, biar tidak repot, sehingga semua dipastikan semua lancar,” bebernya.
“Ada rawan banjir satu di Kelurahan Tanjungmas, tapi kemarin sudah antisipasi untuk peninggian tanggul. Dan potensi genangan itu sebenarnya bukan banjir dari hujan, tapi rob karena sheet pile ini kan masih sekitar 65 persen. Jadi ada sedikit yang belum tertutup sepenuhnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom menjelaskan, kegiatan ini merupakan kali kedua digelar di mana sebelumnya dilakukan di Gunungpati dengan melibatkan warga yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) setempat.
Saat ini KPU menggelar simulasi dengan melibatkan badan adhoc, antara lain panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), serta Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dengan total ada 297 pemilih jumlah riil.
“Pemilihnya kami pakai teman-teman PPK, PPS Gayamsari, dan Ketua KPPS Gayamsari,” sebut Nanda, sapaannya.
Ia menerangkan, tujuan digelarnya kegiatan ini agar PPK, PPS, maupun KPPS bisa memastikan tata cara yang dilakukan saat pemilu nanti benar, baik pra maupun saat pemungutan dan penghitungan suara. Pihaknya juga akan membuat video tutorial pemungutan dan penghitungan suara agar bisa menjadi sarana edukasi bagi KPPS lainnya.
Dari hasil simulasi juga akan dihitung estimasi waktu pemungutan suara, yakni untuk satu pemilih sekitar dua hingga tiga menit. Proses pemungutan suara akan berjalan mulai dari pukul 07.00 WIB – 13.00 WIB.
“Itu beda-beda waktunya. Rekapitulasi ini tidak secara full (pada simulasi-red), proses rekapitulasi pakai sistem,” paparnya.()