Semarang, UP Radio – Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi, meminta setiap dinas di Lingkungan Pemkot Semarang untuk melakukan pengawasan ketat ke setiap pekerjaan. Dinas harus memastikan kontraktor yang menjalankan pekerjaan merupakan kontraktor profesional.
Supriyadi mengapresiasi ada inisiatif percepatan pekerjaan yang dilakukan Pemkot Semarang. Selain untuk menghindari kegagalan beberapa pekerjaan sebagaimana 2017 lalu, juga untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan.
“Dinas sebagai pengguna anggaran harus sering turun memonitoring. Jangan sampai setelah menang lelang terus dilepas. Pengawasan harus dilakukan ketat. Pengalaman tahun lalu bisa dijadikan cambuk agar tahun ini tidak melebihi batas kontrak,” kata Supriyadi, Kamis.
Selain itu, pengawasan ketat dimaksudkan juga untuk memastikan pekerjaan tidak dikerjakan asal-asalan. Peranan konsultan pengawas di sini sangat penting sehingga dinas harus memastikan semua komponen menjalankan fungsinya.
“Kalau tidak diawasi, bisa jadi kualitas pekerjaan dikurangi. Semen yang seharusnya menggunakan lima sak, jadi tiga sak. Kan hasil pekerjaannya jadi jelek,” ucapnya.
Supriyadi menilai beberapa pekerjaan dikerjakan kurang profesional. Dia menyebutkan di antaranya pekerjaan di Jalan Indraprasta, S Parman dan Kota Lama. Pekerjaan di ketiga lokasi tersebut justru menimbulkan gangguan lalu lintas.
“Seperti penggalian drainase, pekerjaan yang seharusnya cukup tiga hari malah jadi seminggu. Bahkan loncat-loncat. Seharusnya kan satu titik diselesaikan dulu baru pindah lainnya. Jadi seolah ada pembiaran,” jelasnya.
Ia menegaskan, konsultan pengawas harus aktif melakukan pengawasan dan memastikan komtraktor memgerjakan proyek secara profesional. Sehingga gangguan terhadap masyarakat atas adanya pekerjaan proyek dapat diminimalisir.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto menuturkan, saat ini masih ada beberapa pekerjaan revitalisasi pasar yang masih berjalan. Di antaranya Pasar Wonodri, Kedungmundu, Banyumanik, Gayamsari, pembuatan shelter PKL di Pasar Barito Baru Penggaron dan Pasar Suvenir Cepoko.
“Agar pekerjaan dengan baik, pengawasan terus berjalan. Kami melakukan koordinasi dan rapat rutin setiap pekan dan bulanan. Sehingga progres terpantau dengan baik,” katanya.
Dengan pengawasan yang dilakukan, jika ada keterlambatan pekerjaan yang terjadi, baik DPU maupun Dinas Perdagangan telah memerintahkan kepada semua rekanan untuk segera mengejarnya. Tentunya hal itu dengan dilakukan percepatan.
“Kami juga tidak ingin ada pekerjaan yang tidak selesai sampai batas akhir kontrak. Sehingga pengalaman 2017 tidak terulang,” tandasnya. (ksm)