Semarang, UP Radio – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi pilot project program Akademisi, Bisnis, Comunity, dan Government(ABCG) yang dikerjakan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Wilayah VI Jateng dan DIY untuk memberikan perumahan bagi komunitas masyarakat miskin berpenghasilan tidak tetap agar memiliki rumah layak huni.
Hal tersebut disampaikannya Gubernur saat meresmikan Kantor BTN Wilayah VI Jateng dan DIY di Jl MT. Haryono No 717 Semarang (27/9) yang membawahi 649 outlet yang berada di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
“BTN ini core bussiness-nya adalah ke perumahan. Dan hari ini ada program uji coba namanya ABCG, program rumah untuk komunitas miskin yang pendapatannya tidak tetap. Ini saya terima kasih sekali,” katanya.
Menurut Ganjar, di Jawa Tengah masih ada sekitar 1,6 juta unit rumah tidak layak huni (RTLH). Program ABCG dari BTN itu bisa sangat membantu rehabilitasi dan renovasi RTLH di Jateng.
“Lewat program ini kita akan mendapatkan manfaat tidak hanya pola hibah, tidak hanya pola bansos, tapi polanya bisnis. Sehingga mereka bisa mendapatkan hak perumahan,” ujarnya.
Ganjar juga berharap pembangunan perumahan ke depan tidak lagi berbasis landed houses, melainkan naik ke atas. Sehingga, lahan yang semakin sempit bisa dimanfaatkan secara optimal, dan nantinya semakin banyak masyarakat bisa mendapatkan rumah yang layak huni.
Sementara itu Direktur Utama BTN Maryono mengatakan Program ABCG ini merupakan bentuk komitmen BTN dalam melaksanakan program 1 juta unit rumah yang dicanangkan pemerintah pusat. Program ini merupakan kolaborasi dengan akademisi, pengembang, komunitas masyarakat, dan pemerintah daerah dalam memberikan perumahan bagi masyarakat miskin yang berpenghasilan tidak tetap.
“Proyek ini kita bangun lewat kolaborasi dengan Akademisi dari Undip, Bisnis dari pengembang, Comunity adalah komunitas masyarakat, dan Government adalah pemerintah daerah,” katanya.
Maryono mengatakan dari target 750 ribu unit rumah yang dibebankan kepada BTN di 2018 realisasi pembiayaan baik subsidi maupun nonsubsidi per Juni 2018 sudah mencapai 423 ribu unit rumah. Sehingga pihaknya yakin pada Desember 2018 nanti target yang ditetapkan bisa terlewati.
Lanjut Maryono Pembukaan Kanwil VI ini, merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi, fokus bisnis di kredit pemilikan rumah (KPR) dan kemudahan dalam koordinasi. Pihaknya juga membuka smartbranch yang mengedepankan digitalisasi dalam layanan perbankan. Sehingga diharapkan akan meningkatkan layanan perbankan bagi masyarakat, khususnya nasabah Bank BTN, seperti menabung, mengajukan kredit maupun berinteraksi dengan customer service.
“Smartbranch ini sudah ada beberapa cabang, kurang lebih ada lima cabang di Indonesia. kita utamakan kota-kota besar dan sekarang yang terakhir cabang Semarang yang nanti akan kita berikan layanan ini,” pungkasnya. (prov/uck)