Semarang, UP Radio – Pengembang telah menyiapkan berbagai progrqm promosi menyambut pemberlakuan insentif PPN yang telah disiapkan oleh peerintah guna menggairahkan sektor property di Indonesia.
Ketua Panitia Property Expo Semarang (PES) Dibya K Hidayat mengungkapkan, pengembang menyambut gembira isentif tersebut mengingat sektor property menjadi salah satu penggerak perekonomian di Indonesia.
“Property memiliki stakeholder yang sangat besar, jika mengalami peningkatan maka sektor usaha lain juga akan bergerak positif,” ujar Dibya pembukaan PES di atrium Mal Paragon Semarang, (9/11).
Property Expo Semarang (PES) yang ke-6 di atrium Mal Paragon 8-19 November 2023 yang diikuti 7 pengembang rumah komersial di kota Semarang dan dua stakeholder.
Menurut Dibya K Hidayat pameran properti ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi masyarakat di Semarang dan sekitarnya dalam memiliki unit properti.
Momen PES ke 6 diharapkan menjadi angin segar bagi pengembang menyusul rencana pemerintah memberikan insentif pembelian rumah komersial, berupa PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) sampai 100 persen.
Sebelumnya Menkeu Sri Mulyani menyebut bahwa insentif properti ini akan diberlakukan selama 14 bulan mulai November 2023 hingga Desember 2024.
“Ketentuan ini masih dalam proses dan secepatnya finalisasi akan diselesaikan. Belum ada petunjuk tehnis pelaksanaan kebijakan baru ini,” kata Dibya.
Ketentuan kebijakan PPN DTP nantinya diperuntukkan bagi rumah dengan harga hingga Rp2 miliar yang mana PPN 11 persen akan ditanggung pemerintah.
Dibya menambahkan aturan itu akan diperluas untuk rumah hingga Rp5 miliar, tetapi yang diberikan insentif hanya sampai Rp2 miliar sehingga sisanya masih membayar PPN seperti semula karena yang ditanggung hanya sampai Rp2 miliar pertama.
“Di era pandemi waktu itu insentif PPN sangat membantu penjualan, apalagi di kuartal terakhir ini terjadi pelemahan permintaan market. Pas banget dengan adanya rencana pemerintah menggelontorkan insentif PPN akan sangat membantu bergulirnya market perumahan,” papar Dibya.
Ia menyebut dari kebutuhan material bangunan hingga rumah tangga yang mana jika semua bergerak maka akan terjadi perputaran uang atau ekonomi yang besar.
“Mau politiknya seperti apa, presidennya siapa itu kalau memang orang perlu rumah ya akan beli. Tidak perlu wait and see, apalagi dengan insentif ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh calon konsumen,” imbuhnya. (shs)