Semarang, UP Radio – SDN Kalibanteng Kulon 01 Semarang telah memanfaatkan PLTS dengan mamasang rooftop panel surya menjadi alternatif pembangkit listrik mandiri.
SD Negeri Kalibanteng 01 menggunakan sumber energi listrik yang berasal dari panel surya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
Pemasangan panel Surya di SDN Kalibanteng Kulon 01 merupakan prakarsa dari Tim Pengabdian Masyarakat Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang beranggotakan Dr Adhi Kusmantoro ST MT (Ketua), Irna Farikhah MSc PhD dan Theodora Indriati Wardani MPd MKom dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) memasang panel surya
Ketua TPM Dr Adhi Kusmantoro mengungkapkan selama ini kondisi kelistrikan wilayah Kalibanteng Kulon sering mengalami pemadaman listrik pada saat jam belajar sekolah sehingga dirasa perlu untuk menyediakan sumber listrik alternatif.
“Sumber listrik yang digunakan oleh SD Negeri Kalibanteng Kulon 01 berasal dari PLN, selain itu kapasitas daya listrik yang terpasang juga terbatas, sehingga diperlukan penyediaan sumber listrik yang lebih besar untuk mendukung proses pembelajaran,” kata Adhi.
Memurutnya alasan pemasangan rooftop panel surya karena energi matahari bisa didapatkan secara gratis karena Secara geografis, Indonesia berada di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia sangat kaya akan sumber energi surya dengan intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari di seluruh wilayah Indonesia.
“Untuk mengatasi permasalahan ketersediaan energi listrik di SD Negeri Kalibanteng Kulon 01 Semarang, dilakukan dengan observasi data radiasi matahari, merencanakan dan menghitung kapasitas PLTS rooftop untuk kebutuhan listrik di sekolah tersebut,” terang Adhi.
Dalam pemasangan PLTS digunakan sistem on-grid, energi matahari dikonversi menjadi listrik DC menggunakan panel surya.
“Daya keluaran panel surya dikonversi inverter menjadi listrik AC. Dalam sistem PLTS ini juga dipakai baterai untuk menyimpan kelebihan daya panel surya. Ketika terjadi pemadaman listrik PLN maka daya yang disimpan di baterai dapat digunakan untuk kebutuhan daya beban,” pungkas Adhi. (pai)