Semarang, UP Radio – Fakultas Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas PGRI Semarang sepanjang bulan Oktober 2023 menyelenggarakan rangkaian kegiatan Narawita Fest 2023.
Festival Narawita Fest 2023, yang berpijak pada sebuah kata benda, yakni sebuah sawah (tanah dan sebagainya) yang merupakan milik suatu desa. Selanjutnya, “narawita” dimaknai sebagai “kawah candradimuka” sebagai laboratorium penggemblengan insan seni, bahasa dan sastra dalam upaya menciptakan kebermaknaan hidup melalui karya cipta.
“Narawita Fest 2023 adalah perayaan seni dan budaya yang telah dinantikan, dirancang untuk mengukir jejak bersejarah dalam memelihara kekayaan warisan bahasa dan sastra Indonesia,” ujar Setia Naka Andrian, dosen FPBS UPGRIS selaku ketua Narawita Fest 2023, ketika ditemui selepas acara pembukaan (2/10).
Menurut Naka, seperti kawah candradimuka yang memancarkan keindahan, festival ini bertujuan untuk membentuk siswa, mahasiswa, guru, dosen, serta masyarakat luas menjadi cahaya penerang dalam merawat, menjaga, dan melanggengkan khazanah bahasa dan sastra Indonesia.
Dalam penyelenggaraannya kali ini, panitia tidak hanya diikuti oleh dosen FPBS UPGRIS tetapi juga melibatkan mahasiswa yang terhimpun dalam BEM FPBS UPGRIS, HIMA PBSI, HIMBAJA, dan EDSA, serta beberapa UKM di lingkungan UPGRIS, di antaranya Paduan Suara, Kias, Immortal, Sangkatama, Elka Sinematografi, Gisma Choir, Vokal, Teater Gema.
Sebagai sebuah perhelatan festival seni, bagi Naka, Narawita Fest 2023 menggabungkan esensi seni dan budaya dalam satu ruang yang berupaya sepenuhnya mencuri perhatian mata khalayak.
“Festival ini menghadirkan pertunjukan seni panggung yang diupayakan untuk memikat hati penonton, pementasan seni yang memanjakan mata, serta lokakarya inspiratif yang melibatkan para ahli sastra, seniman ternama, guru, dan dosen, serta tak dilupakan bagi generasi penerus bangsa,” jelasnya.
Penyelenggaraan ini diharapkan, peserta festival bisa merasakan pengalaman tak terlupakan dalam menjalani perjalanan menyibak festival seni diantaranya pementasan seni, ajang lomba, pelatihan/workshop/lokakarya, serta diskusi/talk show kebahasaan dan kesastraan.
“Setidaknya, di tengah keindahan dan keseruan festival, tujuan utama Narawita Fest 2023 adalah untuk menjalin ikatan kuat antara generasi muda dan para penggiat seni serta sastra Indonesia, khususnya pada siswa SMA/SMK/Sederajat dan para mahasiswa,” imbuhnya.
Pada perhelatan ini, lanjut dia, akan diselenggarakan pula lomba-lomba yang ditujukan bagi siswa SMA sederajat, pun pelatihan untuk mereka, juga untuk gurunya.
“Setidaknya, Narawita Fest 2023 melalui pelbagai acara interaktif dan kompetisi kreatif, selanjutnya diharapkan dapat menginspirasi, memotivasi, dan memberi wadah bagi para peserta untuk menyalurkan bakat dan minat seni mereka,” ungkap penyair yang kerap terlibat dalam beberapa festival seni di kampung halamannya Kendal.
Sementara itu Dekan FPBS UPGRIS, Dr Ngasbun Egar MPd menegaskan, bahwasanya Narawita Fest 2023 juga menjadi ajang bagi guru, dosen, serta praktisi seni, bahasa, dan sastra untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta menggali inovasi dalam kerja kreatif penciptaan karya, serta berkaitan pula dalam pengajaran bahasa dan sastra di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi.
“Tentu segala itu kami upayakan sepenuhnya dengan pendekatan yang segar dan kontekstual. Bahwa Narawita Fest 2023 sebagai sajian festival seni, selain menyuguhkan ajang lomba kebahasaan dan kesastraan, juga akan menghadirkan pelatihan dan lokakarya khusus yang membantu mengembangkan minat dan bakat secara efektif dan inspiratif bagi siswa, mahasiswa, generasi muda dan masyarakat luas,” kata Ngasbun.
Launching Narawita Fest 2023 dilaksanakan sore hari, dengan sajian Parade Jargon Kampanye Santun, Sajian Tari Sangkatama, Performance Collaboration (Gisma Choir, UKM Musik Immortal, UKM Kias) berjudul “Resonansi dan Harmoni Sastra”, Performance 3 HIMA (HIMA PBSI, EDSA, HIMBAJA) dengan judul “Between Caste and Love”, serta Pemutaran Film UKM Elka Sinematografi berjudul “Jiwa Sahitya” yang sempat meraih juara 1 dalam ajang PORSENASMA di Kediri beberapa waktu lalu.
Rangkaian Narawita Fest 2023 ada yang sudah diawali sejak 4 September dan akan final pada 17 Oktober, yakni Lomba Baca Puisi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jawa tingkat SMA Sederajat Tingkat Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh BEM FPBS. Selanjutnya diikuti rangkaian lain, di antaranya Panggung Mingguan I (10 Oktober), Panggung Mingguan II (18 Oktober), Pelatihan Penulisan Buku I (Luring) di Kendal (21 Oktober), Panggung Mingguan III (26 Oktober), Parade Obrolan Buku “Renjana Akhir Pekan #3” di Sarang Lilin Art Space, Kendal (28 Oktober), Pelatihan Musikalisasi Puisi oleh Grup Musikalisasi Puisi Paradoks (31 Oktober) yang sekaligus terlaksana Puncak Acara Narawita Fest 2023.
Dalam puncak acara selain pementasan musikalisasi puisi dari grup Paradoks, juga akan ditampilkan Drama Kolosal Sumpah Pemuda serta pentas seni lainnya dari segenap himpunan mahasiswa di FPBS UPGRIS serta beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Pada puncak acara pun akan diselenggarakan Penganugerahan Sekolah Berdaya Bahasa-Sastra Narawita Award 2023 dan Penganugerahan Tokoh Seni Narawita Award 2023. Kemudian rangkaian akan diakhiri pada penyelenggaraan Pelatihan Penulisan Buku II (Daring) (4 November). (pai)