Jakarta, UP Radio – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk pada semester pertama 2023, SBI membukukan pendapatan sebesar Rp5,57 triliun, relatif stabil jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Kondisi pasar yang terkontraksi dibandingkan 2022.
Dalam laporan kinerja keuangan semester I 2023 PT SBI berhasil membukukan pendapatan Rp 5,57 triliun dan market overcapacity masih menjadi tantangan kinerja industri semen pada semester pertama, selain curah hujan dan banyaknya hari libur serta pergeseran prioritas belanja masyarakat untuk hari raya yang mempengaruhi penurunan permintaan bahan bangunan.
Meski demikian, penurunan biaya bunga membantu kinerja perusahaan di tengah kenaikan biaya energi dan distribusi, sehingga laba periode berjalan hanya turun 3% menjadi Rp254 miliar.
Realisasi pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa berkontribusi pada lini bisnis beton jadi (ready-mixed concrete) dan agregat, dimana volume penjualan RMX yang meningkat 28% dan agregat naik 7% dibandingkan dengan tahun lalu.
Menanggapi hasil kinerja pada semester pertama tahun 2023, Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo menyatakan bahwa Perusahaan tetap optimis mampu mengatasi tantangan bisnis dan mempertahankan kinerja yang solid.
“Perusahaan akan memperkuat kinerja dengan berfokus di empat area yaitu Operational Excellence, Process & Asset Optimization, Sustainable Development serta People & Leaders, memperkuat sinergi dengan SIG selaku induk usaha serta kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC), untuk memastikan operasional yang efisien, memberikan nilai tambah dan meningkatkan kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan”, ujar Lilik Unggul Raharjo.
Memasuki semester kedua tahun 2023, Lilik Unggul Raharjo mengatakan bahwa secara seasonality, penjualan semen akan mencapai porsi terbesar pada semester kedua. Hal ini didorong oleh faktor cuaca yang lebih mendukung untuk berjalannya proyek-proyek konstruksi terutama sektor infrastruktur yang dijalankan pemerintah, progress pembangunan IKN, serta peluang dari sektor perumahan yang didukung program FLPP (Rumah Subsidi) tahun 2023 untuk mengatasi backlog yang belum terpenuhi.
SBI juga menjajaki peluang ekspor klinker dan semen melalui kerjasama strategis dengan TCC untuk pasar potensial di Amerika Serikat. Pasar semen di Amerika Serikat diperkirakan akan berkembang hingga 112 juta ton pada 2025 dan 20% dari permintaan semen tersebut bergantung pada impor.
Melihat peluang ini, SBI akan melakukan ekspor semen ke Pantai Barat Amerika Serikat di mana TCC adalah pemimpin pasar untuk menghasilkan sumber pendapatan baru. Untuk itu, SBI tengah dalam proses pengembangan fasilitas dermaga dan sarana produksi di Tuban, Jawa Timur, yang ditargetkan akan beroperasi di tahun 2024 untuk mampu memenuhi permintaan ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun.
Di dalam negeri, SBI sebagai anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (“SIG”) juga mengelola pasar domestik dengan menyalurkan semen melalui unit bisnis beton jadi untuk solusi-solusi konstruksi bernilai tambah dan ramah lingkungan. Pada semester pertama 2023 ini, 44,85% pendapatan diperoleh dari solusi beton jadi bernilai tambah seperti SpeedCrete dan semen ramah lingkungan yang digunakan dalam realisasi proyek infrastruktur.
Selain itu, sinergi antara SBI, SIG dan TCC akan memfasilitasi pengenalan dan pemanfataan solusi inovatif salah satunya adalah solusi stabilisasi tanah untuk perbaikan tanah lunak. Hal ini diharapakan dapat membantu SBI untuk meningkatkan penjualan semen di pasar potensial yang baru. Terdapat peluang yang signifikan untuk solusi perbaikan tanah di seluruh Indonesia, termasuk proyek IKN, proyek jalan strategis dan jalur rel kereta api di Sumatera.
Penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan yang menjadi competitive advantage Perusahan, menjadikan SBI terus dipercaya pemerintah daerah untuk berkontribusi dalam pembangunan kota berkelanjutan.
Hingga akhir Juni 2023, SBI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga telah menyelesaikan proyek perbaikan jalur TransJakarta Koridor 1-14 dengan menggunakan beton cepat kering SpeedCrete. SBI juga terlibat aktif dalam revitalisasi trotoar di kawasan Blok M menggunakan beton porus ThruCrete dan beton dekoratif DekoCrete.
Selain itu, SBI juga turut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dengan menjadi pelopor pemanfaatan Refuse-Derived Fuel (RDF); inovasi pengolahan sampah perkotaan menjadi bahan bakar dalam skala besar di Indonesia, melalui pengolahan sampah kota di Jakarta dan Cilacap.
Pada manajemen energi, SBI telah mensubtitusi energi panas dari bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif sebesar 11,86% hingga akhir semester pertama tahun 2023. SBI juga terus mendorong produksi semen rendah karbon yang memiliki dampak tidak kalah signifikan pada aspek dekoarbonisasi, selain pemanfaatan tenaga surya untuk substitusi energi listrik berbahan bakar fosil, serta otomasi dan digitalisasi dalam proses produksi.
Dalam periode yang sama, operasional Perusahaan juga mencatat bahwa SBI berhasil menghemat penggunaan air bersih dengan memanfaatkan 547.473 m3 air hujan untuk menggantikan air bersih dalam proses produksi semen.
Komitmen Perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan tidak hanya tampak pada operasional dan inovasi pada solusi berkelanjutan saja. Tercatat dari tahun 2019 hingga 2023, Perusahaan telah memberikan dampak positif pada sebanyak 870.971 jiwa melalui program-program sosial termasuk pemberdayaan masyarakat.
Beberapa program pemberdayaan masyarakat yang sudah berjalan hingga pertengahan 2023 antara lain adalah pemberdayaan ekonomi menuju kemandirian masyarakat ring 1, beasiswa pendidikan, aktivasi bank sampah masyarakat, dan mitigasi serta penanggulangan bencana. (den)