Suci: Kuasai Bahasa Jadi Sarana untuk Eksis di Media Sosial

Semarang, UP Radio – Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Sri Suciati MHum mengungkapkan dengan menguasai bahasa diyakini akan menjadi sumber kekuatan.

“Saya kasih contoh, ini bagi yang masih remaja, ada mendapatkan dua kata dari pacar Anda, hidup anda akan terasa berhenti. Kata-kata itu adalah; kita putus,” ujar Sri Suciati dalam paparan di acara Seminar 120 Doktor Upgris dengan tema “Berdaya Bahasa, Eksis di Media Sosial”, di kampus 4 UPGRIS (22/7).

Seminar yang diprakarsai Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) UPGRIS menghadirkan narasumber Dekan FPBS Dr Ngasbun Egar dan Wakil Dekan II FPBS Dr Dyah Nugrahani dengan peserta siswa, guru, penggiat seni, dan juga dosen.

Suci menambahkan Kemampuan berbahasa yang baik dan benar dibutuhkan di berbagai macam bidang usaha dan industri.

“Semua aspek dalam kehidupan membutuhkan kemampuan berbahasa, baik secara lisan ataupun tulisan Ide/gagasan brilian bisa direalisasikan jika dikemukakan dengan baik dan benar,” terang rektor.

Suci mengakui bahasa menjadi salah satu komponen utama yang dibutuhkan dalam bermedia sosial dengan pilihan bahasa yang kita gunakan, bisa bikin orang tercerahkan, sedih, gembira, terprovokasi, marah, bahkan jatuh cinta.

“Sekarang ini banyak konten kreator yang mengembangkan bahasa sebagai objek kontennya.” terang Suci.

Rektor menambahkan Universias PGRI Semarang itu menjawab hal itu tidak lain karena mereka unik, langka, menghibur, dan informatif.

“Kita perlu mengisi ruang digital kita dengan hal-hal yang positif dan jangan menghalalkan segala cara demi viralitas,” tegasnya

Sementara itu Dr. Ngasbun Egar menyampaikan orang-orang terkaya di dunia saat ini adalah pemilik media sosial.

“Orang Indonesia masih menjadi pengguna saja mereka menjadi konsumen atas perayaan digital sekarang ini. Perlu dipikirkan agar lebih banyak lagi yang menjadi produsen dengan konten-konten yang bermutu,” katanya.

Ngasbun memaparkan strategi agar berhasil di ruang digital adalah menentukan audiens yang jelas, kenali audiens, pilih platform yang tepat, buat bank konten, buat jadwal konten.

“Strategi pemanfaatkan media sosial diajarkan di Program Studi yang ada di lingkungan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni yaitu, Pendidikan Bahasa Inggirs, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah,” tambahnya.

Dyah Nugrahani juga menegaskan perlunya menekankan pada praktik dan menggali sejauh mana media sosial digunakan oleh para siswa yang dapat dimanfaatkan untuk promosi program sekolah, untuk berjualan, untuk personal branding. (pai)