Magelang, UP Radio – Bank Indonesia menggelar sosialisasi penggunaan QRIS pada pelaku UMKM di Pasar seni Borobudur bertempat di pendopo Wirya Paramita, Kawasan Candi Borobudur, (19/6).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Junanto Herdiawan mengatakan sosialisasi bertujuan untuk mendorong akselerasi penggunaan QRIS pada 50 pelaku UMKM di Pasar Seni Borobudur.
Junanto mengungkapkan pembayaran digital melalui QRIS merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap program 30 juta UMKM Go Digital 2024. Pada Mei 2023, sebanyak 98,14% merchant QRIS merupakan UMKM dan masih berpeluang tumbuh seiring dengan perubahan tren pola transaksi masyarakat yang semakin terbuka dengan adopsi pembayaran digital.
Mendukung langkah tersebut, BI mengajak pelaku UMKM Pasar Seni Borobudur untuk mengoptimalkan peluang digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS dengan menyerukan “QRISnya Satu, Menangnya Banyak”.
Sosialisasi tersebut juga merupakan rangkaian acara dari Angkringan Digital 2023 yang akan dilaksanakan di Kawasan Candi Borobudur pada 7-8 Juli 2023 mendatang.
“UMKM Kawasan Candi Borobudur memiliki potensi pembeli yang beragam dari wisatawan domestidan mancanegara. Penyediaan QRIS akan memperluas pilihan kanal pembayaran, bahkan QRIS Antarnegara yang kini dapat digunakan wisatawan asal Thailand dan Malaysia,” terangnya.
Ia menambahkan penggunaan QRIS untuk UMKM memberikan kemudahan dalam pencatatan transaksi penjualan yang dapat membantu penyusunan credit scoring UMKM di perbankan. Selain itu, Bank Indonesia turut mengajak agar peserta sosialisasi meningkatkan perlindungan data pribadi terutama dalam bertransaksi digital menggunakan QRIS dengan cara menjaga kerahasiaan pin pribadi, selalu memastikan nama merchant QRIS sesuai dan nominal transaksi sesuai.
Manfaat adopsi kanal pembayaran QRIS ikut dirasakan oleh Christi, pemilik UMKM Cokelat Borobudur yang membagikan kisah sukses peningkatan transaksi pembelian sejak mengadopsi QRIS.
Christi mengungkapkan peluasan kanal pembayaran QRIS dipicu oleh tingginya permintaan pembeli. “Adopsi QRIS tersebut memberikan kemudahan dan kenyamanan transaksi, khususnya bagi wisatawan yang kehabisan uang tunai dan generasi muda yang cenderung cashless,” kata Christi.
Menurutnya, Kini QRIS tidak hanya menjadi alternatif kanal pembayaran, melainkan kebutuhan transaksi pembayaran seiring permintaan terhadap kanal QRIS yang terus meningkat. Selain itu, pencatatan transaksi penjualan tercatat dan dapat dipantau secara mudah melalui merchant apps QRIS.
Pada akhir sosialisasi, Bank Indonesia mengajak peserta sosialisasi bersama 200 UMKM lainnya di Pasar Seni Borobudur melakukan Pratik scan QRIS melalui donasi Rp1.000. Ke depan, Bank Indonesia akan terus meperluas akseptansi dan edukasi kepada pelaku usaha, sehingga transaksi non tunai melalaui QRIS dapat digunakan masyarakat lebih luas. (shs)