Semarang, UP Radio – Seluruh perguruan tinggi di bawah naungan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sepakat membentuk asosiasi program studi (prodi).
Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Sri Suciati MHum mengatakan, saat ini ada 40 lebih perguruan tinggi PGRI di Indonesia, baik dalam bentuk institut hingga universitas.
Menurutnya, dibentuknya asosiasi prodi tersebut untuk meningkatkan kualitas setiap program studi, dosen, lulusan hingga mahasiswa. Dengan demikian, pihaknya berharap akan berimbas positif terhadap kualitas institusi.
“Perguruan tinggi diharapkan bisa bekerja sama satu sama lain, sehingga bisa mengembangkan diri. Kami melihat ada potensi besar yang bisa terus dikembangkan,” kata rektor saat meluncurkan asosiasi prodi tersebut di UPGRIS, Kamis (25/5).
Rektor menilai, kolaborasi ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti pertukaran dosen maupun dalam hal penelitian hingga penulisan karya ilmiah. Sementara ini sudah terbentuk 21 asosiasi prodi yang mencakup perguruan tinggi PGRI.
Pihaknya juga berencana untuk mengadakan kompetisi di tingkat perguruan tinggi PGRI sebagai bentuk implementasi dari program kerja. Tujuannya sebagai bekal atau kesiapan menuju kompetisi tingkat nasional atau kementrian.
“Kalau setiap perguruan tinggi bisa mengadakan satu kompetisi, maka akan ada 21 kompetisi. Ini akan menjadi media yang sangat tepat bagi perguruan tinggi PGRI untuk maju bersama,” ujarnya.
Sisi lain, rektor mengakui ada prodi yang memang dimilikinya, namun tidak dimiliki perguruan tinggi lain. Meski demikian, setidaknya ada sejumlah prodi yang hampir dimiliki semua perguruan tinggi PGRI.
“Kami sudah membuat kriteria tertentu. Misalnya kalau ada minimal lima prodi yang sama, itu bisa dibentuk. Kalau prodi seperti PG SD, PG PAUD tentu mayoritas perguruan tinggi sudah memiliki,” pungkasnya.(pai)