Jakarta, UP Radio – Dalam rangka melaksanakan pilot project konversi Bahan Bakar Gas (BBG) untuk sepeda motor, PGN Subholding Gas Pertamina melalui PT Gagas Energi Indonesia menyelenggarakan sosialisasi motor BBG kepada pengemudi atau mitra ojek online. Sosialisasi ini dihadiri oleh 42 mitra dan berlangsung di Lobby Kantor PGN Pusat, Jakarta, pada akhir bulan lalu.
Muhammad Hardiansyah, Direktur Utama Gagas, menjelaskan bahwa pilot project ini menggandeng mitra ojek online agar mereka dapat merasakan manfaat dari motor BBG yang menggunakan sistem dual fuel, yaitu BBM dan BBG. Diharapkan, mitra ojek online dapat menjadi contoh dalam menyebarkan informasi mengenai konversi motor dari BBM ke BBG secara word of mouth.
Dalam sosialisasi tersebut, Gagas menunjukkan secara langsung motor yang telah dikonversi menggunakan BBG. Motor BBG, atau sering disebut Motor Gas (Mogas), menawarkan fleksibilitas karena tidak perlu membeli kendaraan baru dan tetap dapat menggunakan BBM. “Motor ini tidak mengurangi kapasitas BBM, karena mogas hanya menambah tabung untuk BBG sehingga bisa menambah jarak tempuh dan efisiensi biaya,” jelas Hardiansyah.
Dengan sistem dual fuel, mogas dilengkapi dengan perangkat seperti converter kit dan switch pada stang motor untuk mengaktifkan atau menonaktifkan penggunaan bahan bakar gas bumi. “Penggunaan mogas dapat menghemat biaya dua kali lipat karena harganya Rp 4.500 per liter setara Pertalite (LSP) dan stabil di mana pun pengisiannya,” tambahnya pada 5 April 2023.
Keamanan motor BBG menjadi prioritas utama, dengan tabung yang terbuat dari seamless steel pipe yang memiliki ketahanan hingga 20 tahun. Tabung ini juga cukup ringan dengan kapasitas 1,25 liter gas per tabung dan telah memenuhi standar internasional ISO 11439. “BBG memiliki emisi yang rendah, sehingga mesin tetap bersih dan tidak berbau menyengat. Jika terdengar suara mendesis dan tercium bau gas, segera matikan mesin dan hubungi call center di nomor 135,” ungkap Hardiansyah.
PGN berencana untuk melaksanakan pilot project motor BBG di DKI Jakarta dan Semarang. Selama masa pilot project, pengguna motor BBG yang telah melakukan konversi dapat mengisi gas secara gratis di empat lokasi pengisian BBG di Jakarta, yaitu SPBG PGN Kantor Pusat, SPBG Klender, SPBG Pondok Ungu, dan MRU Grogol.
Selain itu, pengguna tetap bisa melakukan pengisian BBG di 16 titik pengisian yang tersebar di Jabodetabek dengan harga Rp 4.500 per LSP. Di Jakarta, pengisian bisa dilakukan di SPBG Pemuda, SPBG Gandaria (Jl. Bogor), SPBG Daan Mogot, SPBG Ragunan, SPBG MS Cibubur, SPBG Cililitan, SPBG Pulogadung, SPBG Pinang Ranti, dan SPBG Perintis Kemerdekaan. Di wilayah Bogor, Bekasi, dan Depok, pengisian BBG dapat dilakukan di SPBG Citeureup, SPBG Bogor (M.A Salman), SPBG Karawang, SPBG OL Lemahabang, SPBG Depok (Tole Iskandar), SPBG Citeureup, dan SPBG Ecostation Margonda.
Mitra ojek online juga diberikan kesempatan untuk melakukan test drive motor yang telah dikonversi menggunakan BBG. Sosialisasi ini berlangsung lancar dan disambut antusias oleh para mitra ojek online yang hadir. BBG yang lebih ekonomis menjadi perhatian utama mereka.
“Karena irit dan ramah lingkungan. Selain itu, ada sensasi unik karena sistemnya bisa dual fuel (bensin dan gas). Ada efisiensi harga, yang lumayan banget. Kadang-kadang kalau bensin naik, kita tidak tahu, tetapi gas ini stabil,” ujar salah satu mitra ojek online yang hadir dalam sosialisasi di Kantor PGN Pusat.
Efisiensi harga yang didapatkan dapat digunakan untuk menabung dan dialokasikan untuk biaya pendidikan anak. Para mitra juga berharap agar kapasitas tabung untuk gas bisa ditingkatkan.
“Kami mengajak teman-teman mitra ojek online untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi subsidi BBM dan menurunkan emisi karbon. Ini juga menjadi salah satu langkah PGN Group untuk masyarakat, terkait dampak kenaikan BBM dengan menyediakan energi alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat,” pungkas Hardiansyah. (shs)