Semarang, UP Radio – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap program kredit usaha rakyat (KUR) Super Mikro dengan suku bunga 3 persen akan mendorong kemandirian ekonomi rakyat.
“Dan kami terima kasih dengan Kemenko Perekonomian karena Jawa Tengah dipilih sebagai tempat untuk me-launching Kredit Super Mikro. Dan Solo dipakai sebagai tempatnya bersama Bank Jateng,” katanya.
Terkait suku bunga yang rendah, Gubernur menceritakan proses perjalanan KUR yang terus diturunkan bunganya oleh Presiden Joko Widodo. Dari semula bunga sebesar 12 persen, turun menjadi 9 persen. Kemudian, bunga turun menjadi 6 persen dan saat ini bunga turun menjadi 3 persen.
Gubernur mengatakan, Jawa Tengah sebelumnya telah memulai lebih dulu program KUR dengan suku bunga 7 persen. Program ini kemudian diikuti pemerintah pusat dengan suku bunga 6 persen. Kemudian Jawa Tengah pernah juga menjadi tempat uji coba kredit usaha mikro untuk peternakan dengan suku bunga 6 persen, itu di Wonogiri.
“Ternyata yang mengakses KUR ini sangat banyak, khususnya usaha kecil dan mikro, dan Alhamdulillah di Jawa Tengah ini optimal karena kami hampir 2 tahun ini berturut-turut kita menjadi penyalur KUR tertinggi di Indonesia,” paparnya.
“Artinya masyarakat memang merasa mendapatkan manfaat itu. Termasuk pendampingan-pendampingan pemda, dari perbankan, menjadi penting untuk kita dorong agar ada kemandirian di tingkat pengusaha yang kecil dan mikro,” imbuhnya.
Gubernur mengungkapkan, respon cepat pemerintah pusat ini sejalan dengan program UMKM naik kelas. Selain itu pihaknya juga mendorong Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah untuk terus mendampingi para pelaku usaha kecil.
“Dengan kredit super mikro yang 3 persen ini, harapan kami akan jauh lebih banyak pelaku usaha kecil. Nanti, usaha kecil bisa akses ini dan setelah dilaunching kami akan dampingi. Kami akan gaspol dan akan kami beritakan kepada masyarakat, khususnya kepada UKM yang sudah kami bina, mari kembangkan lagi, pakai fasilitas ini agar usahanya bisa maju,” tandasnya. (hms)