Semarang, UP Radio – Pengundian lapak bagi pedagang yang akan menempati Shopping Center Johar (SCJ), sudah dilakukan Dinas Perdagangan Kota Semarang. Persiapan pun sudah mulai dilakukan oleh petugas sebelumnya, berupa penomoran lapak dasaran terbuka, los ataupun kios di lantai 3 dan 4 SCJ.
Pantauan dilapangan, ada beberapa tukang yang sedang melakukan pengecetan ulang los pedagang. Mereka juga nampak membersihkan los agar siap digunakan.
Secara keseluruhan, SCJ sudah siap menampung pedagang, namun perlu dilakukan pembersihan ulang karena banyak sarang laba-laba, dan lantai pasar yang terlihat kotor.
“Kalau kapan ditempati kurang tahu, mungkin dalam waktu dekat. Karena saya disuruh memperbaiki dan mengecat ulang jika ada yang rusak,” kata salah satu tukang.
Sementara itu, Rusmin salah satu petugas keamanan SCJ, menerangkan beberapa hari terakhir setelah Dinas Perdagangan melakukan pengundian lapak, sudah banyak pedagang yang datang untuk melihat calon lapaknya.
“Sudah ada beberapa orang datang, minta ijin untuk melihat lapak di lantai 3 dan 4. Katanya mau lihat lokasi lapak mereka,” tuturnya.
Petugas dari Dinas Perdagangan kata dia, juga telah melakukan penomoran lapak jauh-jauh hari. Menurut Rusmin, perbaikan sarana dan prasarana serta kebersihan SCJ sudah dilakukan, termasuk salah satunya lift.
“Setiap hari dibersihkan kok, lift kayanya sudah diperbaiki dan siap digunakan tinggal menunggu kios diresmikan saja,” tambahnya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama Soemarmo, menambahkan dengan dilakukannya pengundian lapak di SCJ, diharapkan bisa segera ditempati pedagang yang belum mendapatkan lapak. “Pengundian sudah dilakukan secara adil, harapannya tidak ada yang iri dan setelah ditempati fokus untuk berjualan dan berdagang,” katanya.
Juan sapaanya meminta, ketika sudah ditempati pedagang, Dinas Perdagangan harus memperhatikan pengolaan, misalnya dari kebersihan, infastruktur dan sarana lainnya, meskipun nantinya gedung megah ini dijadikan pasar tradisional.
“Dari kebersihan ini, pedagang dan pembeli bisa nyaman. PR lainya adalah harus ada inovasi untuk mempromosikan SCJ sudah dibuka, agar perekonomian di Johar Baru bisa pulih,” tambahnya.
Juan meminta, agar Dinas Perdagangan juga memikirkan petugas kebersihan di SCJ, Johar Baru ataupun pasar tradisional lainnya milik Pemkot Semarang. Apalagi baru-baru ini, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu sempat geram, ketika melakukan sidak ke Pasar Penggaron dan menemukan jika pasar tersebut dalam kondisi kotor dan terkesan kumuh.
Pemandangan tersebut, lanjut dia, sebenarnya juga terlihat di pasar tradisional lainnya ketika dirinya melakukan tinjuan ataupun sidak. Dalih dari Dinas Perdagangan sendiri, kekurangan tenaga kerbesihan, sehingga menurut dia harus ada jalan keluar agar pembeli dan pedagang tetap merasa nyaman untuk melakukan aktivitas jual beli.
“Saran saya bisa komunikasi dengan DLH untuk membantu mengover, atau bisa menganggarkan penambahan petugas kebersihan. Jangan sampai malah pasar kumuh sehingga ditinggalkan, pedagang juga sama harus menjaga kebersihan, butuh kerjasama antara pedagang dan Pemkot,” jelasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, mengaku masih mendengar keluhan pedagang di Pasar Johar Baru yang sepi pembeli. Selain dipengaruhi karena eks relokasi di MAJT masih buka, tapi ia meminta agar Pemkot Semarang bisa melakukan inovasi. Apalagi lantai 1 dan 2 SCJ saat ini masih dipakai pihak ketiga.
“Mungkin kalau SCJ buka pengaruhnya memang ada, tapi kalau ada inovasi untuk mempromosikan Johar ya saya rasa tetap bisa menarik pembeli. Nanti kita akan tanyakan juga ke Dinas Perdagangan tentang lantai 1 dan 2, apa bisa dikomunikasikan dengan penyewa untuk dimaksimalkan jadi SCJ,” ujarnya. (ksm)