Pendaftaran PPDB SMKN Jateng dan SMK Semi Boarding Segera Dibuka

Semarang, UP Radio – Bagi warga Jawa Tengah (Jateng) yang hendak mendaftar ke tiga SMK Negeri Jateng (Boarding) dan 15 SMK Semi Boarding, pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 segera dibuka. Di SMK ini, selain fasilitas asrama, seluruh biaya pendidikan mulai dari makan hingga seragam, akan digratiskan.

Kepala SMK Negeri Jateng Kampus Semarang, Samiran mengatakan, penyelenggaran pendaftaran PPDB SMK Boarding dan Semi Boarding akan dibuka. Tiga SMK Boarding, yakni SMKN Jateng Kampus Semarang, Pati, dan Purbalingga, serta 15 SMK Semi Boarding.

Tercatat 15 SMK Semi Boarding itu adalah SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Grobogan, SMKN 1 Jepon Blora, SMKN 1 Tulung Klaten, SMKN 1 Kedawung Sragen, SMKN 2 Wonogiri, SMKN 1 Purworejo, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, SMKN 1 Alian Kebumen, SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Kalibagor Banyumas, SMKN 1 Tonjong Brebes, dan SMKN 1 Randudongkal Pemalang.

Advertisement

“Kami SMK Boarding, yang khusus di SMK Boarding di Semarang ditunjuk oleh dinas (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) sebagai yang mengoordinasikan 18 sekolah Boarding dan Semi Boarding, akan kami mulai (pendaftarannya) di bulan Februari (PPDB),” kata Samiran, di SMK Jateng Kampus Semarang, Selasa (7/2/2023) sore.

Pihaknya telah mencoba aplikasi pendaftaran PPDB SMK Boarding maupun Semi Boarding, dan pertengahan Februari ini aplikasi itu akan diluncurkan. Dengan demikian, pendaftaran PPDB SMK Boarding dan Semi Boarding akan dilakukan pada 14 Februari 2023. Masa pendaftaran akan dibuka sekitar 1-1,5 bulan.

“Insyaallah bulan Mei nanti sudah selesai, dan siswa daftar ulang sekitar Mei akhir. Karena kita memberikan waktu untuk anak-anak yang tidak diterima di SMK Jateng baik Boarding maupun Semi Boarding, mendaftar di sekolah reguler,” jelasnya lebih lanjut.

Samiran menjelaskan, untuk kuota PPDB di SMK Negeri Jawa Tengah tahun ini, di SMK Jateng Kampus Semarang 120 siswa, SMK Jateng Kampus Pati 72 siswa, dan SMK Jateng Kampus Purbalingga 96 siswa. Sedangkan di SMK Semi Boarding rata-rata kuota setiap sekolah 30 siswa, jadi dari total 15 sekolah, kuotanya sekitar 450 siswa.

Adapun yang membedakan SMK Jateng Boarding dan Semi Boarding yaitu, jika SMK Boarding seluruh siswanya tinggal dan belajar di sekolah. Sedangkan SMK Semi Boarding, siswa masih belajar dengan siswa reguler, meski mereka tinggal di asrama.

Pemerintah Provinsi Jateng melalui Gubernur Ganjar Pranowo, terangnya, memang menginisiasi pengetasan kemiskinan melalui jalur pendidikan, dalam hal ini lewat jalur SMK Boarding dan Semi Boarding.

“Maka kami mencoba memberantas kemiskinan ini secara serius. Visinya harus menjadi pelopor, penggerak pemberantasan kemiskinan. Lulusannya setelah lima tahun harus bisa mengentaskan kemiskinan dirinya dan lingkungannya. Juga menggerakan masyarakat tersebut untuk pengetasan kemiksinan daerahnya,” ujarnya.

Karena ini merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan di Jateng, maka syarat utama calon siswa yang diterima adalah harus warga Jateng dan benar-benar dari kalangan miskin. Ini dibuktikan dari penyertaan KK, dan terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). (hms)

Advertisement