Semarang, UP Radio – Kisah Mohamad Hikmat (30) berawal dari seorang pemuda difabel kelahiran Sukabumi.
Sempat merasa rendah diri di masa remaja namun Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Islam Nusantara Bandung dengan gelar Sarjana Pendidikan Luar Biasa dan kini Hikmat panggilan akrabnya menjadi tenaga pengajar di SLB Negeri Batang.
Filosofi founding father JNE, (Alm) H. Soeprapto Soeparno, bahwa JNE harus dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara Republik Indonesia dengan semangat Berbagi, Memberi, Menyantuni sampai saat ini filosofi dan semangat tersebut masih dipegang teguh oleh perusahaan.
Melihat semangat yang luar biasa dari Mohamad Hikmat, yang tidak hanya menjadi pengajar, namun juga menjadi motivator bagi muridnya, JNE memberikan apresiasi berupa satu unit kendaraan listrik roda tiga untuk mendukung aktivitas Hikmat.
Penyerahan kendaraan listrik ini dilakukan Kepala Cabang Utama JNE Semarang, Wahyu Sangerti Alam di Kantor Cabang JNE Batang JL.Raya Kandeman km. 4,5 Kandeman Batang, Kamis (19/1).
Wahyu Sangerti Alam dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan JNE Peduli ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
“Kami salut melihat dedikasi Pak Hikmat terhadap dunia pendidikan, dan sebagai perusahaan anak negeri dengan tagline Connecting Happiness kami ingin turut memberikan apresiasi kepada siapapun yang berkontribusi untuk Indonesia” ujar Wahyu.
Pada kesempatan tersebut hadir pulw salah satu pelanggan JNE Batang yang turut berpartisipasi dalam kegiatan CSR ini yaitu Samudera Batik Firmansyah.
Owner Samudera Batik Firmansyah, Mochamad Firmansyah turut memberikan bingkisan batik tulis produknya untuk Pak Hikmat.
Mochamad Firmansyah merasa terharu bisa terlibat dalam kegiatan JNE Peduli. “Sebuah kehormatan bagi kami dapat turut serta dalam kegiatan sosial seperti ini, pertama kalinya bagi kami dan sekaligus bangga dapat memberikan produk kami bagi Pak Hikmat” kata Firman.
Firman mengaku langsung merespon dengan akan hadir dan menyerahkan secara langsung batik tulis produk Samudera Batik Firmansyah.
Sebelum akhirnya menjadi guru, Hikmat sempat melakoni berbagai profesi mulai dari jasa ukur tensi keliling, sopir taxi online dan pemusik wedding. Dari sekian banyak profesi yang Ia jalani Guru adalah profesi yang paling Ia senangi. Di dunia pendidikan Ia menemukan passion khususnya pendidikan luar biasa.
“Di hadapan murid-murid Saya ingin memberikan motivasi dan keyakinan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih cita-cita” ujar Hikmat dalam sambutan.
Hikmat juga berterimakasih kepada JNE yang secara khusus memberikan sarana transportasi untuknya.
“Ini perhatian yang luar biasa dari instansi swasta, mulai dari komunikasi soal kebutuhan transportasi hingga unitnya Saya diajak berdiskusi agar benar-benar sesuai kebutuhan Saya” lanjutnya.
Seperti semua yang dicapainya hari ini tentunya berkat semangat dan kerja keras. Termasuk apreasiasi dari berbagai pihak terhadap dedikasinya terhadap dunia pendidikan salah satunya JNE. (rls)