Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Semarang. Seperti yang terjadi di Jalan Wolter Monginsidi, Genuk, Kota Semarang.
Beberapa toko dan pemukiman yang berada di ruas jalan tersebut menyebabkan saluran air menyempit sehingga saat hujan turun aliran air justru menggenang dan menyebabkan banjir.
Melihat hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu beserta jajaran dan Forkopimda Kota Semarang turun langsung meninjau lokasi banjir.
Mbak Ita sapaan akrabnya menerjang banjir dan mencari penyebab banjir di Jalan Wolter Monginsidi.
Dari penuturan pemangku wilayah setempat, menyebut jika banyak pemilik rumah dan toko yang enggan membongkar Penyambung Jalan Masuk (PJM).
Orang nomor satu di Kota Semarang itu lantas menghampiri pemilik toko dan rumah dan mengambil langkah persuasif dengan berdialog meminta izin agar PJM dibongkar untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut.
“Hari ini kami meninjau banjir karena semalam curah hujan sangat luar biasa. Tadi malam ada laporan, di wilayah Genuk, Telogosari, dan Gebanganom ini terjadi banjir. Seharusnya kondisinya tidak seperti ini, karena setelah kami cek semua pompa standby, baik yang di Kali Tenggang maupun di Sringin,” ujar Mbak Ita.
Ia melihat ada sesuatu hal yang tidak semestinya terjadi di Kali Seringin lantaran di jalan Nasional genangan air sudah kering tapi di Jalan Wolter Monginsidi justru masih menggenang.
Setelah ditelusuri, rupanya di Jalan Wolter Monginsidi banyak bangunan dan toko yang PJM-nya menumpuk, sehingga aliran air tidak mengalir dengan lancar dan sulit untuk dipompa dengan pompa portabel.
“Kami lakukan langkah persuasif dengan para pedagang dan pemilik rumah. Alhamdulillah mereka kooperatif sehingga akan segera ditindaklanjuti dengan rapat menentukan timeline supaya bisa dibongkar, ” imbuhnya.
Bambang Widodo, salah satu pemilik bangunan Klinik Dyah Medika 1 di Jalan Wolter Monginsidi setuju dengan upaya pemerintah membongkar PJM di depan bangunannya.
“Memang kami mendukung untuk segera di bongkar. Kami menunggu pemangku wilayah bersurat, kalau mau dibongkar silahkan saja. Supaya wilayah ini tidak banjir lagi, ” imbuhnya. (ksm)