Property Expo Semarang Pacu Penjualan Property

Semarang, UP Radio – Property Expo Semarang ke V diharapkan mampu menumbuhkan optimisme pengembang property untuk meningkatkan penjualan yang berlangsung di Mall Ciputra Semarang mulai 6 hingga 17 Juli 2018.

Ketua penyelenggara Property Expo Semarang Dibya K Hidayat mengungkapkan hingga saat ini pasar property cenderung stagnan kendati pemerintah sudah memberikan sejumlah stimulus diantaranya dengan relaxasi LTV.

“Adanya relaksasi LTV, anak muda sangat diuntungkan. mereka belum punya tabungan tapi punya penghasilan cukup, ini saatnya beli rumah. Kalau dulu uang pertama cukup besar, kalau ini dihilangkan tinggal asuransi dan kalau untuk anak muda (asuransi) akan mudah sekali jadi bagus untuk anak muda,” ungkap Dibya di Semarang (6/7).

Advertisement

dia mengungkapkan, relaksasi LTV yang ditawarkan BI adalah sesuatu yang positif karena sekarang syarat memiliki hunian kian longgar.

“Relaksasi LTV ini diharapkan dapat segera di realisasika. Dan saat ini masih dalam tahap persiapan,” tambahnya.

Dalam kebijakan tersebut pemerintah akan mengijinkan kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank Indonesia mengijinkan Uang Muka 0 persen, atau tanpa uang muka.

“Namun pada realisasinya akan bergantung pada kebijakan pengembang terkait besarnya Uang muka kredit KPR,” beber Dibya yang juga Humas DPD Rei Jawa Tengah.

Sementara itu Ketua DPD REI Jateng, MR Prijanto mengatakan, relaksasi LTV  ini cocok diterapkan di Jakarta karena banyak para pengusaha yang membeli properti yang kemudian di jual lagi, sehingga dengan Down Payment (DP) nol sangat menguntungkan mereka.

“LTV di Jateng agak berbeda dengan Jakarta. LTV sangat potensial dalam rangka marketing. Di sana (Jakarta) banyak perorangan atau pengusaha yang berbisnis untuk jual beli properti. Dia mengunakan LTV rendah untuk beli rumah berapa unit dan setelah angsuran atau KPR selesai bisa dijual. Tapi kalau di Jateng tidak, orang perlu beli rumah ya sudah beli. Dan Jateng untuk jual beli jarang, lebih ke pemilikan langsung,” kata MR Prijanto.

Meski demikian, dia mengungkapkan, relaksasi LTV yang ditawarkan BI adalah sesuatu yang positif karena sekarang syarat memiliki hunian kian longgar. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement