Semarang, UP Radio – Tindakan plagiasi sangat melanggar etika akademik sehingga civitas akademika harus menghindari tindakan plagiarism agar marwah pendidikan tinggi mampu dijaga dengan baik.
Kemampuan mahasiswa dalam memparafrase kalimat kutipan menjadi sebuah kalimat yang tidak terindikasi plagiasi masih rendah. Hal ini dibuktikan masih tingginya persentase plagiasi (diatas 20%) yang terdeteksi melalui Turnitin yang dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi pada mahasiswa bimbingan di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).
Menyikapi hal tersebut tim pengabdian masyarakat UPGRIS yang beranggotakan Dr Arso Setyaji MHum (ketua), Dr Jafar Sodiq MPd (anggota), Dr Rahmawati Sukmaningrum MPd (anggota) dan Faiza Hawa SPd MHum (anggota) memberikan pelatihan parafrase untuk menghindari perangkap plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah, baru-baru ini di kampus IV UPGRIS.
Arso mengungkapkan pelatihan bagi mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris UPGRIS merupakan upaya yang bisa dilakukan oleh civitas akademik untuk menghindari atau mengurangi plagiasi dalam publikasi karya ilmiah adalah dengan melatih skill parafrase.
“Parafrasa merupakan upaya penulis untuk mengungkapkan kembali suatu pernyataan penulis lain, baik berupa paragraf maupun kalimat menjadi bentuk lain yang berbeda struktur kalimat dan diksi, tanpa mengubah makna (ide/gagasan) yang terkandung di dalamnya,” tutur Arso.
Menurutnya dengan mempertimbangkan manfaat paraprase untuk menghindarkan penulis dari jerat plagiarism, mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Skripsi dapat memaksimalkan fungsi Paraphrasing tools sebagai alat bantu mahasiswa dalam proses parafrasa.
Arso berharap kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dapat memberi manfaat bagi peserta untuk memanfaatkan berbagai macam Paraphrasing Tools untuk membantu proses memparafrase.
“Peserta pelatihan juga dikenalkan dengan berbagai tehnik dalam memparafrase, dan proses editing yang harus mereka lakukan setiap kali memparafrase dengan bantuan mesin paraphrase,” tambahnya.
Sementara itu salah satu peserta Pelatihan Aprilia Ningsih mengaku sangat terbantu dengan pelatihan Parafrasa yang diikutinya.
“Pelatihan ini dapat bermanfaat dengan memanfaatkan Paraphrasing tools guna memudahkan proses parafrasa, sekaligus mampu melakukan parafrasa manual dengan beberapa langkah editing kalimat atau paragrap yang akan dikutip,” kata Aprilia. (pai)