Semarang, UP Radio – Suara gamelan menyeruak di kawasan Kota Lama Semarang. Suara itu berasal dari Gedung Oudetrap yang ada di samping Taman Sri Gunting.
Di gedung tersebut tengah berlangsung pagelaran wayang. Namun pergelaran wayang di gedung tersebut bukan seperti biasanya.
Pasalnya para dalang diberi waktu untuk memainkan wayang. Beberapa juri juga nampak serius menyaksikan penampilan para dalang.
Pagelaran wayang tersebut dalam rangka Festival Dalang Kota Semarang. Sebanyak 12 dalang berusia 12 hingga 18 tahun mengikuti festival tersebut.
Mereka secara bergantian memainkan wayang di atas panggung. Acara Festival Dalang Kota Semarang itu digelar sejak Rabu (26/10) hingga Kamis (27/10).
Meski masih belia, namun para peserta tampil maksimal. Mereka membawakan beberapa cerita pewayangan saat tampil. Cekatan, luwes dan menguasai Bahasa Jawa hingga pendalaman karakter wayang ditunjukkan oleh peserta.
Esa Wijaya (17), pemuda asal Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat satu di antaranya.
Ia tampil secara powerful di depan para juri dalam Festival Dalang Kota Semarang. Bahkan saat memainkan karakter raksasa, suara Esa menggelegar layaknya raksasa marah.
Usai mengikuti festival, ia mengatakan acara tersebut jadi ajang uji kemampuan. “Terutama untuk anak muda yang masih belajar dalang seperti saya,” paparnya, Kamis (27/10/2022).
Ia menuturkan, kemampuan memainkan wayang dan mendalami karakternya juga diuji dalam festival. “Dari acara ini kami bisa belajar kekurangan kami saat jadi dalang,” jelasnya.
Menurutnya dalang muda di Kota Semarang cukup banyak dan tergabung di beberapa komunitas.
“Untuk itu festival ini jadi tempat para dalang muda di Kota Semarang tampil, tentunya kami sangat antusias mengikuti acara ini,” ujarnya.
Adapun Arief Tri Laksono Kabid Kebudayaan Disbudpar Kota Semarang, mengatakan, adanya festival menjadi bukti Kota Semarang punya dalang muda kondang.
“Kota Semarang juga satu-satunya daerah di Jateng yang masih menggelar festival dalang,” ucapnya.
Pemenang dalam Festival Dalang Kota Semarang dikatakannya akan diajukan ke Festival Dalang Provinsi Jateng.
“Mereka juga mendapat tropi hingga uang pembinaan, jika menang di Provinsi Jateng mereka akan mengikuti seleksi di tingkat nasional,” kata Arief. Ia berharap dengan acara tersebut dalang muda di Kota Semarang bisa menunjukkan berprestasinya.
“Untuk memfasilitasi para dalang muda, setiap tahun kami gelar wayangan, tahun depan ada 15 agenda wayangan yang akan digelar,” tambahnya.