Semarang, UP Radio – Di sela kesibukannya, Ketum KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menyempatkan diri membesuk atlet lompat tinggi yang cidera saat latihan, Kamis 27 Oktober 2022.
Annisa Maharani Arum Putri, atlet lompat tinggi kelahiran 9 Maret 2006 ini mengalami cidera tulang leher 6 dan 7. Alhasil, Ica panggilan karibnya, kini harus menjalani perawatan intensif di PICU RSUP dr Kariadi Semarang.
Dan usai menjalani operasi pertamanya, kondisi dan kesadarannya kini semakin membaik. Iapun sudah bisa diajak berkomunikasi meski kunjungan masih harus dibatasi.
“Alhamdulilah operasi berjalan lancar dan sukses, terimakasih atas doa dan dukungannya. Terimakasih pula Ketum KONI Kota Semarang mas Arnaz yang sudah menyempatkan waktu membesuk Ica,” tutur Dr Rumini, ibu Annisa yang menemani proses pengobatan anaknya.
Dijelaskannya, Ica sebenarnya sedang dalam persiapan menuju kualifikasi Pra Porprov 2022 di Pati yang berlangsung hari ini. Namun seiring dengan musibah ini, kemungkinan besar ia tidak dapat turun berlaga di Porprov 2023.
“Ya eman-eman sebenarnya karena kemarin di Kejuaraan, Ica berhasil meraih juara II Kelompok Umur Remaja dengan lompatan 156 Cm,” imbuh Rumini yang juga merupakan Kabid Binpres KONI Jateng ini.
Arnaz sendiri mengaku sedih dan prihatin dengan cidera yang menimpa salah satu atletnya.
Karena itu pula, bersama Waketum Ferry Satariyanto, Kabid MSD Rusman Sayogo dan Kabid Humas gus Wahid, bergegas membesuk Ica.
“Kami sengaja menyempatkan waktu untuk melihat dan membesuk Ica sekaligus memberikan doa dan support bagi kesembuhannya. Semoga lekas pulih,” ujarnya.
Diakuinya, Ica merupakan salah satu aset dan atlet andalan tidak hanya bagi Kota Semarang namun juga bagi Jawa Tengah.
Karena itu, cidera ini menjadi kabar duka bagi dunia olahraga Kota Semarang. Namun demikian, pihaknya sudah bergerak cepat seiring dengan program asuransi yang digagas KONI Kota Semarang.
“Kebetulan kami sudah memiliki asuransi bagi atlet PSE, jadi tentang pengobatan dan terapi atlet yang cidera sudah menjadi tanggungan bagi kami. Rekan-rekan atlet dan orang tua tidak perlu khawatir mengenai biaya pengobatan, sudah ditanggung KONI,” ujarnya.
Dengan adanya asuransi ini, seluruh atlet cukup selalu fokus pada latihan mereka tanpa perlu memikirkan hal-hal di luar non teknis.
“Tentu kami lebih senang jika tidak ada atlet yang cidera dan semua sehat serta sukses. Namun jika ada apa-apa, KONI sudah menyiapkan skema asuransi,” tegas Arnaz.
Tidak itu saja, KONI juga sudah memiliki skema insentif per bulan bagi atlet yang masuk Program Semarang Emas (PSE). “Juga ada pola bapak asuh yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan atlet baik dari sisi latihan, kuliah maupun saat sudah tidak menjadi atlet nantinya,” pungkasnya. (ksm)