Semarang, UP Radio – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pengembangan Industri Jasa Keuangan (IJK) khususnya BPR dan BPRS dengan menyelenggarakan kegiatan Seminar bertajuk Menuju Kolaborasi BPR Maju Bersama, Tumbuh Bersama.
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa menyatakan industri BPR dan BPRS saat ini banyak menghadapi tantangan yang harus diselesaikan.
“Faktor eksternal yang mencakup dinamika ekonomi dunia dan nasional, persaingan usaha dengan industri keuangan lain pada segmen mikro kecil dan menengah serta tantangan struktural yang berasal dari kegiatan usaha BPR/S seperti permodalan, tata kelola, infrastruktur, dan tuntutan sumbangsih BPR/S bagi perekonomian wilayah,” terang Aman Santosa.
Aman menegaskan OJK akan meningkatkan aspek koordinasi dengan lembaga terkait harmonisasi peraturan perundang-undangan (penguatan perizinan sistem pembayaran), kuantitas dan kualitas pengawas, kebutuhan TI yang dapat mendukung pengawasan, serta pengaturan ke depan yang lebih agile serta bersifat principle based khususnya terkait perizinan dan produk layanan.
Aman mengakui kinerja BPR/S di Jawa Tengah, saat ini mengalami pertumbuhan kredit sebesar 13 % (yoy), pertumbuhan aset sebesar 14% (yoy), dana pihak ketiga sebesar 15,06% (yoy), yang berada di atas angka nasional.
Selain itu, porsi penyaluran kredit BPR/S untuk kebutuhan produktif sebesar 69,02%, hal ini menandakan bahwa penyaluran kredit kepada masyarakat akan semakin memberi sumbangsih multiplier effect yang lebih besar pada perekonomian.
“Penyaluran kredit BPR/S kepada UMKM di Jawa Tengah juga mendominasi porsi penyaluran kredit sebesar 59,13% atau sudah di atas target Nasional yang menetapkan angka 30%,” katanya.
Ketua Perbarindo Jawa Tengah, Dadi Sumarsana, menyatakan, komitmen BPR untuk mendukung kebijakan OJK khususnya terkait dengan peningkatan dan pengembangan BPR/S di Jawa Tengah.
“Ke depan kami berharap OJK senantiasa bersinergi dengan IJK khususnya dengan BPR/S sehingga dapat mewujudkan iklim industri keuangan yang kuat dan berkesinambungan khususnya di Jawa Tengah,” kata Dadi. (shs)