Warga BMP Semarang Tolak Pembangunan Kandang Sapi

Semarang, UP Radio – Aksi penolakan rencana pembangunan kandang sapi di wilayah Kelurahan Sadeng, mendapatkan penolakan keras dari warga RW 5 dan 10 perumahan Bukit Manyaran Permai (BMP).

Puluhan spanduk berisi tentang penolakan pembangunan proyek yang konon menelan anggaran APBD sebesar Rp 4,5 miliar ini sudah tampak ketika koran melewati tanjakan setelah Greenwood menuju ke Gunungpati. Tiga spanduk berukuran besar juga tampak dipasang digapura yang menjadi akses masuk ke perumahan.

Didalam perumahan, spanduk serupa juga semakin banyak tepasang dipersimpangan jalan. Bahkan didepan rumah warga pun terpasang tulisan penolakan pembangunan kandang sapi yang direncanakan Pemkot Semarang.

“Yang kita sayangkan, dulu Pemkot janji akan membuat talud buat warga dengan anggaran Rp 1 miliar lebih. Tapi tidak dilakukan, malah membuat proyek kandang sapi sebesar Rp 4,5 miliar,” kata Yulianto warga RW 5 BMP.

Yulianto menjelaskan, meskipun baru rencana, menurut dia, Pemkot seharusnya memikirkan warga yang setiap saat khawatir akan terjadi tanah longsor. Apalagi kawasan perumahan yang ia tempati ini, memiliki kontur tanah yang labil.
“Kalau menurut saya, warga dulu diperhatikan. Bukan malah membangun kandang sapi,” keluhnya.

Sementara itu Ketua RW 5 Kelurahan Sadeng, Budi Handoko menjelaskan jika rencana pembangunan kandang sapi ini secara tegas ditolak warga. Selain di RW 5 penolakan juga dilakukan warga RW 10 yang masuk satu wilayah perumahan BMP.
“Karena aksesnya pasti lewat perumahan. Sosialisasi saja belum ada, nggak bisa lah seenaknya,” tegasnya.

Warga kata dia, mengetahui rencana pembangunan kandang sapi dengan pagu anggaran Rp 4,5 miliar ini dari website lpsesemarangkota.go.id. Dari situs tersebut, lanjut Budi jadwal pelaksanaan proyek pun sudah jelas, termasuk dari dinas dan calon rekanan yang melakukan pengecekan lapangan.

“Ini kita buat surat resmi ke kelurahan, akan menghadap Pak Wali tapi di arahkan ke Kecamatan dulu. Tahu-tahu kok malah ada peninjauan dari dinas, tentu kami kecewa,” tambahnya.

Pihaknya dengan tegas melakukan penolakan jika akses jalan di perumahan digunakan untuk pembangunan kandang sampah. Selain itu polusi udara berupa bau tidak sedap pasti akan dirasakan warga sekitar. Padahal saat ini warga terganggu dengan bau menyengat dari sampah yang ada di TPA Jatibarang.

“Belum lagi tambah polusi bau dari kandang sapi, tentu amdalnya harus diperhatikan donk. Kasihan warga,” keluhnya.

Aksi penolakan kata dia akan tetap dilakukan dan disampaikan kepada Wali Kota. Jika Gagal Budi mengaku akan maju ke Gubernur, yang seharusnya bisa memikirkan nasib warganya. “Infonya sapi ini dari Babankerep. Wong warga sana saja menolak, kok malah mau dipindah kesini, harapan saya para petinggi ini bisa mendengar keluhan kami,” pungkasnya. (ksm)