Aneka Produk Pangan Berbahan Pisang Hadir di Festival Pisang Semarang

Semarang, UP Radio – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang bersama Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menginisiasi penyelenggaraan Festival Pisang Pertama di Kota Semarang.

Seperti diketahui, program pisangisasi yang digagas Mbak Ita, sapaan akrab Wawalikota telah terlaksana dengan sukses.

Menggandeng DMI Kota Semarang, Mbak Ita telah menyalurkan ribuan bibit pisang canvendish kepada masjid-masjid dan masyarakat sejak 8 bulan lalu.

Ada lima masjid di setiap kecamatan yang menjalankan program pisangisasi. Dimana kecamatan yang menjadi percontohan dan telah berhasil memanen adalah kecamatan Pedurungan.

Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, program pisangisasi telah berjalan namun sempat terhenti akibat Covid 19.

Ada 5 Masjid di masing-masing kecamatan  melaksanakan program ini, dimana Kecamatan Pedurungan menjadi pilot project percontohan dengan digelarnya Festival Pisang. 

“Kalau di daerah lain banyak tetapi yang bisa hidup sedikit. Tetapi berbeda di Pedurungan ternyata berbuah semua,” tutur Mbak Ita.

Menurutnya, pihak DMI kota Semarang menginginkan panen pisang dibuat panen raya. Namun rupanya Ita ingin panen raya dikemas dalam bentuk festival pisang.

“Sebab pisang dari mulai bonggol, daun hingga pelepah memiliki manfaat. Hari ini dibuat festival pisang kami bisa menjukkan pisang dapat diproduksi menjadi baik makanan olahan, tas, maupun genteng,” tutur dia.

Dikatakannya, pisang dapat menghasilkan beberapa produk yang memiliki nilai ekonomis, program tersebut dirasanya dapat memakmurkan umat.

“Oleh sebab itu program tersebut mendapat gayung bersambut dari DMI dan akan dilanjutkan ke kecamatan lain,” ujarnya.

Ketua DMI Kota Semarang, Achmad Fuad menuturkan Program pisangisasi telah dilakukan sejak tahun lalu tepat bulan Oktober 2021. Hingga saat ini yang telah memanen. Kemudian Kecamatan Semarang Barat juga telah mulai memanen.

“Kira-kira panen pisang baru mencapai 100 kilogram,” ujarnya saat festival pisang di Masjid Baitunnur Jalan Taman Sendangsari III RT 03 RW 01 Kelurahan Kalicari Kecamatan Pedurungan, Kamis (1/9).

Menurutnya, program pisangisasi untuk mengoptimalkan fungsi Masjid selain ibadah.Program tersebut dapat memberikan manfaat untuk jamaah.

Saat ini baru ada lima masjid telah menjalankan pisangisasi yaitu Masjid wilayah Semarang Barat, Semarang Utara, Gunungpati, Banyumanik, dan Pedurungan.

“Nanti kami akan berlanjut di bulan September untuk menambah masjid-masjid yang menjalankan program tersebut,” ujarnya.

Pada kegiatan itu dihadiri Wakil Bupati Nagekeo Nusa Tenggara Timur Marianus Waja yang ingin mengetahui pemanfaatan pisang secara maksimal. Terlebih NTT sebagai penghasil pisang.

“Mungkin ini menjadi contoh di NTT bahwa pisang dapat dimanfaatkan,” tutur dia,

Ia menuturkan pada festival pisang tersebut masyarakat di Wilayah Pedurungan bisa memanfaatkan pisang. Pihak kecamatan dan DMI telah menyiapkan lahan untuk menanam bibit pisang.

“Kami juga telah mengundang Free Trade Agreement (FTA) bentukan Kementerian Perdagangan yang bertugas melakukan pendampingan pelaku usaha akan ekspor  untuk mengarahkan bagaiman pengepakan dan pemilihan negara tujuan ekspor,” imbuhnya. (ksm)