Semarang, UP Radio – Masa kejayaan produksi bawang putih di Jawa Tengah di tahun 1980-an menjadi motivasi bagi Bank Indonesia untuk meningkatkan produktivitas petani.
Masa kejayaan petani bawang putih ini akan diwujudkan BI dengan membangun keberadaan learning center.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan, keberadaan Learning Center bawang putih (Baput) akan sangat membantu para petani Jateng , khususnya Tegal dikenal sebagai penghasil Baput terbesar di Jateng di era tahun 1980-an.
“Kami ingin membangkitkan kejayaan tersebut dengan membuat Learning Center Baput Selain itu diharapkan juga dapat dihasilkan bibit-bibit Baput berkualitas, dan ini menjadi PR Learning Center Baput “jelas Rahmat Dwisaputra usai acaraForum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Forum Pusaka Jateng), Rabu (3/8).
Adapun rintisan learning centre bawang putih merupakan kolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal yang telah membangun fasilitas learning centre berupa gedung bangsal belajar dan greenhouse senilai Rp 367 juta melalui anggaran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tahun 2021.
Sedangkan pada 2022 Kantor Perwakilan Bank Indonesia akan membantu penataan infrastruktur lingkungan dan sarana sarana pembelajaran sebesar Rp 300 juta.
Sementara itu Gubernur jateng GGanjar Pranowo menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya bawang putih hingga kini masih menjadi komoditas impor tertinggi. Padahal di Jawa Tengah terbukti memiliki sejarah kejayaan bawang putih.
“Maka ketika presiden memerintahkan agar kita punya ketahanan pangan khususnya yang di bawang putih kita dorong, nah kita kerjasama dengan BI,” ujar Ganjar.
Dalam pertemuan itu, Ganjar diundang untuk meresmikan learning center bawang putih di Kabupaten Tegal. Pusat pendidikan ini dilatarbelakangi perjalanan panjang para petani di Kabupaten Tegal.
“Orang yang dulu sempat bisnisnya bangkrut, para petani kemudian kembali dan memulai lagi sekarang sudah terlihat hasilnya bagus,” kata Ganjar.
Salah satu buktinya adalah para petani di sana mampu swadaya mendirikan Masjid Bawang. Bahkan belasan petani bisa berangkat haji.
“Artinya bawang putih pernah berjaya, ada di Jawa Tengah, ada di sekitar Tegal di Guci sana, dan ini bisa kita hidupkan kembali,” katanya.
Learning centre yang akan diresmikan pada awal Agustus 2022 selanjutnya akan dikelola oleh Kelompok Tani Berkah Tani Tuwel dibawah binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal.
Ganjar berharap, ke depan learning center bawang putih ini bisa direplikasi daerah lain.
“Mudah-mudahan ini juga bisa didorong menjadi pusat perbenihan khusus bawang putih sehingga kita bisa suplai ke mana pun agar makin mandiri,” tandasnya. (shs)