Semarang, UP Radio – UKM kerajinan sering mengalami persoalan, terutama saat mendapat kesempatan pemesanan produk dalam jumlah besar. Keterbatasan pengetahuan atas solusi dalam dunia usaha tersebut berimbas pada terhambatnya pemasukan.
“Rendahnya kapasitas produksi menjadi penyebab banyak unit usaha kecil dan menengah kesulitan menerima banyak permintaan,” ungkap Sutrisno dalam promosi ujian terbuka Program Doktor Ilmu Manajemen Pascasarjana Unissula.
Selain itu, kolaborasi sebagai jalan keluar dari persoalan di atas pun masih terkendala kurangnya pendanaan, kejelasan tanggung jawab dari masing-masing pelaku usaha. “Esensi kolaborasi didasarkan pada pengetahuan, optimalisasi proses dan pemantauan proses kolaborasi.
Sutrisno lalu mengajukan penelitian untuk disertasinya yang berjudul “Membangun Energizing Collaborative untuk Meningkatkan Kinerja Usaha kecil dan menengah Industri Tenun Ikat Troso Jepara Jawa Tengah”.
Dari hasil temuan disertasinya, Sutrisno menyimpulkan untuk terciptanya kolaborasi antar unit usaha kecil dan menengah, kolaborator harus memiliki beberapa indikator, yaitu menyukai hal baru, termotivasi menjadi yang terbaik, keinginan untuk maju, dan interest dalam kesuksesan bersama untuk melebihi pesaing.
“Jika pengalaman UKM itu terus meningkat, maka mereka akan memiliki keterampilan dalam menjalin hubungan, serta memiliki kemampuan dalam memasarkan produk, pengetahuan, dan kompetensidalam efisiensi produk,” tambahnya.
Atas disertasinya tersebut, Sutrisno berhasil meraih gelar doktor Ilmu manajemen dan menjadi doktor ke 113 di Universitas PGRI Semarang. (pai)